Berita Terkini Nasional

Wanita Open BO Tewas Dibunuh Pelanggan Gegara Ingkar, Janji 2 Kali Cuma Layani Sekali

Pelanggan tersebut kesal terhadap wanita open BO yang tidak melayaninya sesuai kesepakatan sehingga melakukan pembunuhan.

|
Kolase Sripoku.com/YouTube
PEMBUNUHAN - Foto kolase, Anti Puspita Sari (kiri), dan Febrianto (kanan). Wanita open BO tewas dibunuh pelanggan gegara ingkar, janji dua kali tapi cuma layani sekali. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Palembang - Seorang wanita open BO tewas di tangan pelanggan karena ingkar janji main dua kali tapi hanya melayani sekali.

Pelanggan tersebut kesal terhadap wanita open BO yang tidak melayaninya sesuai kesepakatan di awal sehingga melakukan pembunuhan.

Padahal keduanya sepakat dengan tarif Rp 300 ribu dapat dua kali pelayanan.

Peristiwa pembunuhan itu terjadi di hotel yang menjadi tempat keduanya janjian bertemu untuk transaksi. Hotel tersebut yang memilih adalah si wanita open BO.

Dikutip dari Kompas.com, open BO adalah istilah yang kerap digunakan dalam dunia prostitusi yang merupakan singkatan dari booking out atau booking online.

Istilah itu merupakan kode yang dipakai untuk orang yang menjajakan diri atau praktik prostitusi. Kode ini kerap digunakan para pekerja seks komersial di berbagai media sosial.

Dengan menggunakan istilah tersebut pekerja seks baik laki-laki atau perempuan mengumumkan dirinya bisa dipesan (booking) secara online, atau bisa diajak berkencan (out).

Setelah terjadi kesepakatan dalam chat, keduanya lantas check-in di hotel Ledosis, yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Lawang Kidul, Kecamatan Ilir Kidul II, Palembang, Sumatera Selatan pada Jumat (11/10/2025).

Dilansir dari pemberitaan TribunnewsBogor.com, wanita open BO tersebut adalah Anti Puspitasari alias AP (22), ibu hamil muda yang ditemukan tewas di kamar hotel pada Sabtu (12/10/2025). 

Pelaku pembunuhan tertangkap selang empat hari kemudian, Rabu (15/10/2025) malam. Yaitu Febrianto yang tinggal di Kabupaten Banyuasin. 

Ternyata Febrianto dan Anti baru pertama kali bertemu di hotel itu dengan kesepakatan sebelumnya melalui chat.

Pada transaksi yang mereka sepakati, Anti Puspitsari memberi pelayanan dua kali main dengan tarif Rp 300.000.

Namun Anti diduga kelelahan usai melayani Febrianto saat hubungan badan yang pertama.

Sebab menurut Febrianto, saat itu dirinya sempat meminum obat kuat terlebih dahulu.

Sehingga Anti Puspitasari menolak saat Febri meminta jatah hubungan badan yang kedua sesuai kesepakatan.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved