Berita Terkini Nasional

Kesaksian Santriwati saat Atap Ponpes Runtuh, 'Saya Tidur Tiba-tiba Ambruk'

Kesaksian Aura Adelia (14), santriwati Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani, saat tragedi ambruknya atap ponpes.

Editor: Kiki Novilia
SURYA.CO.ID/Izi Hartono
KESAKSIAN SANTRIWATI - Kapolasek Besuki, AKP Febri Hermawan saat mengecek kamar santri yang ambruk. Kesaksian Aura Adelia (14), santriwati Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Syekh Abdul Qodir Jailani, saat tragedi ambruknya atap ponpes. 

Sebanyak 19 orang santriwanti alami luka-luka, dilarikan ke Puskemas dan RS Besuki Situbondo. Namun, satu orang santri dilapokan meninggal dunia. 

Adapun korban tewas berinisial P (12), santri asal Dusun Rawan, Desa/ Kecamatan Besuki. Siswi SMP ini telah dimakamkan oleh keluarganya di tempat pemakaman umum di desa setempat.

Pengasuh Ponpes Syeh Abdul Qodir Jailani, KH Muhammad Hasan Nailul Ilmi membenarkan ambruknya atap bangunan kamar santri. Menurutnya, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 00.30, setelah turun hujan yang disertai angin kencang.

"Terdengar suara gemuruh, yang ambruk itu atap bangunan santri putri, sedangkan tembok masih kokoh dan utuh," ujarnya saat ditemui di rumahnya. 

Para santri yang menjadi korban kata KH Muhammad Hasan, langsung dievakuasi ke puskemas dan rumah sakit untuk mendapat perawatan medis dan para santrinya dinyatakan sehat.

"Hanya empat orang santri yang dirawat inap, dua orang di RS Besuki dan RS Jatimed. Dua santri yang dirawat di RS Besuki harus dioperasi karena lukanya cukup parah," jelasya.

Sedangkan dua santri yang dirawat di RS Jatimed, satu santrinya dinyatakan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan medis.

"Ya ada satu yang meninggal dan kondisinya memang sakit dan baru kembali ke pondok," ucanya.

Berita selanjutnya Kemenag Ingatkan Pengelola 1.331 Ponpes di Lampung Cek Bangunan Berkala

Sumber: Surya
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved