Berita Terkini Nasional
Profil Abdul Wahid, dari Cleaning Service Jadi Gubernur Riau lalu Terjaring OTT KPK
Abdul Wahid lahir di Desa Belaras, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau pada 21 November 1980.
Tribunlampung.co.id - Gubernur Riau Abdul Wahid terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (3/11/2025) lalu.
Namun siapa sangka, sang gubernur yang baru menjabat selama delapan bulan itu ternyata pernah menjalani kehidupan getir di masa lalunya.
Abdul Wahid sempat menjadi seorang cleaning service di kala remaja.
Lalu siapakah sebenarnya sosok Abdul Wahid?
Berikut profil Abdul Wahid.
Abdul Wahid lahir di Desa Belaras, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir, Riau pada 21 November 1980.
Ia merupakan anak ketiga dari enam bersaudara.
Sang ayah meninggal saat Wahid masih berusia 10 tahun.
Setelah itu ia dan keluarganya pindah ke Desa Sei Simbar, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragiri Hilir.
Di sana, ia menempuh pendidikan dasar hingga madrasah tsanawiyah (MTs).
Setelah itu, Wahid melanjutkan sekolah di Madrasah Aliyah (MA) Tembilahan.
Kemudian ia pindah ke Pondok Pesantren Ashhabul Yamin, Sumatera Barat.
Wahid menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Tarbiyah IAIN SUSKA Riau (kini UIN SUSKA Riau), dengan mengambil prodi Pendidikan Agama Islam.
Saat kuliah itulah Wahid sempat bekerja sebagai cleaning service untuk membiayai pendidikannya.
Bahkan, ia pernah menjadi kuli bangunan.
Ketekunan dan kerja keras itu kemudian membentuk sosok Wahid yang dikenal rendah hati dan dekat dengan rakyat kecil.
Semasa kuliah, Wahid mulai aktif dalam organisasi dan dunia politik.
Karier politik Abdul Wahid dimulai dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada tahun 2002.
Ia sempat menjabat sebagai Wakil Sekretaris HMI Cabang Riau, lalu menjadi Wakil Sekretaris DPW PKB Riau periode 2002–2009.
Namanya mulai dikenal publik ketika berhasil melenggang ke DPRD Riau pada Pemilu 2009 dan menjabat Ketua Fraksi Gabungan.
Pada Pemilu 2014, ia kembali terpilih sebagai anggota DPRD dan menjabat Ketua Fraksi PKB.
Kariernya terus menanjak hingga dipercaya sebagai Ketua DPW PKB Riau sejak 2011 hingga sekarang.
Dalam Pemilu 2019, Abdul Wahid naik tingkat ke DPR RI dan menjabat hingga 2024.
Pada 2024, Wahid memutuskan maju sebagai calon Gubernur Riau berpasangan dengan SF Hariyanto, mantan Penjabat Gubernur sekaligus Sekretaris Provinsi Riau.
Pasangan ini berhasil meraih 1.224.193 suara dan dilantik pada Februari 2025.
Gubernur Riau Abdul Wahid diperiksa di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Selasa (4/11/2025).
Ia terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK di Riau sehari sebelumnya.
Wahid datang bersama dua orang lainnya sekitar pukul 09.35 WIB.
Gubernur Riau Abdul Wahid terlihat mengenakan kaus putih, memakai sandal dan masker, serta membawa tas jinjing saat memasuki Gedung KPK.
Juru Bicara KPK Budi Prasetyo menyampaikan bahwa terdapat sembilan orang yang dibawa ke Jakarta dalam dua kloter.
“Yang dibawa pada hari ini ada sembilan orang, nanti ada dua kloter, pagi dan siang. Jadi selain pihak-pihak yang diamankan, ada juga sejumlah uang sebagai barang bukti yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan ini,” kata Budi di Jakarta, Selasa.
KPK mengamankan 10 orang dalam OTT yang dilakukan di wilayah Provinsi Riau, Senin (3/11/2025) malam.
“Benar, ada kegiatan tangkap tangan yang KPK lakukan di wilayah Provinsi Riau. Saat ini atau sampai dengan saat ini ada sekitar sepuluh orang yang diamankan dalam kegiatan tangkap tangan,” ujarnya.
“Tim masih di lapangan dan masih terus berprogres, jadi nanti kita akan terus update perkembangannya,” imbuhnya.
Budi mengatakan, pihaknya masih menghitung jumlah uang yang disita dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid.
“Nanti, termasuk itu ya. Ini sedang kami hitung juga,” kata Budi.
Budi mengatakan, saat ini Gubernur Riau dan dua orang lainnya masih dalam pemeriksaan.
"Pihak-pihak yang sudah diamankan dan dibawa ke Gedung Merah Putih, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan intensif,” ujar dia.
Gubernur Keempat
Penangkapan Abdul Wahid menambah panjang daftar kelam kepala daerah di Riau yang terjaring KPK.
Tercatat sudah tiga Gubernur Riau sebelumnya yang ditangkap KPK terkait kasus korupsi. Namun, saat ini Abdul Wahid masih berstatus saksi.
Jika terbukti, Wahid menjadi Gubernur Riau keempat yang terjerat lembaga antirasuah.
Tiga gubernur sebelumnya yang ditangkap KPK yakni Saleh Djasit (periode 1998–2003), Rusli Zainal (periode 2003–2008 dan 2008–2013), dan Annas Maamun (Gubernur Riau periode 2014–2019).
(Kompas.com)
| Terjaring OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Pakai Sandal ke KPK |
|
|---|
| Kapolda Sumut Menitikkan Air Mata Saat Menemui Korban Tabrakan Polisi |
|
|---|
| Chat WA Bripda Waldi dengan Adik Erni Ungkap Keculasan Pelaku Pembunuhan |
|
|---|
| Modus Office Boy Peras Mahasiswi Rp2,96 Juta, Uangnya Dipakai Beli HP |
|
|---|
| Polisi Mulai Usut Kasus Siswi SDN di Palembang Matanya Alami Lebam |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Gubernur-Riau-Abdul-Wahid-Terjaring-OTT-KPK-4.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.