Berita Terkini Nasional

Penagih Utang Penembak Mati Pedagang Bakso Menangis Ditangkap Polisi, Sebut Pelaku Lain

Pelaku penembak mati pedagang bakso berinisial AG (35) merupakan seorang penagih utang.

Serambinews.com
MENANGIS - AG (35), tersangka kasus penembakan Muhammad Nasir, pedagang bakso di Desa Alue Liem, Kota Lhokseumawe. Pelaku menangis minta tolong agar orang yang menyuruhnya ikut ditangkap. 
Ringkasan Berita:
  • Penagih utang penembak mati pedagang bakso menangis ditangkap polisi.
  • Pelaku penembak mati berinisial AG (35) sementara korbannya pedagang bakso Muhammad Nasir.
  • AG meminta wartawan membantu mengungkap pihak lain yang terlibat.

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, Aceh - Penagih utang penembak mati pedagang bakso menangis ditangkap polisi.

Pelaku penembak mati pedagang bakso berinisial AG (35) merupakan seorang penagih utang.

Sedangkan korban pedagang bakso bernama Muhammad Nasir, ditembak mati penagih utang tersebut tidak jauh dari rumahnya, Senin (10/11/2025) dini hari.

Rumah korban berada di Desa Alue Liem, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe.

Tempat penembakan, tepatnya di jembatan desa setempat atau di dekat toko bakso miliknya pada Senin (10/11/2025) sekitar pukul 00.15 WIB.

Sedangkan penagih utang berinisial AG (35) merupakan warga Desa Lancang Barat, Kecamatan Dewantara, Kabupaten Aceh Utara.

Pelaku dibekuk di Kabupaten Bireuen pada Kamis (13/11/2025) pukul 06.15 WIB.

Bersama tersangka, polisi menyita satu senjata api laras pendek, tiga butir amunisi, dan satu unit mobil minibus berwarna putih yang diduga akan digunakan untuk melarikan diri.

AG, tersangka kasus pembunuhan Muhammad Nasir, pedagang bakso di Desa Alue Liem, Kota Lhokseumawe akhirnya angkat bicara.

Saat digiring polisi usai konferensi pers menuju tahanan, Senin (10/11/2025) sekitar pukul 23.30 WIB, AG mengaku disuruh menembak korban.

Tangis AG pecah saat wartawan mengajukan sejumlah pertanyaan.

Sambil terus berjalan, AG menjawab pertanyaan wartawan sambil menangis dan diapit dua petugas provos.

Dia bahkan menyebut ada pelaku lain yang terlibat sehingga meminta wartawan membantu mengungkap pihak lain.

“Tolong dibahas pak, semua pelakunya, dan semua yang menyuruh saya pak" ungkap AG dikutip dari SerambiNews.com

 "Tolong bantu saya pak, bantu saya pihak-pihak wartawan" timpal AG lagi.

Tangis AG pun semakin menjadi.

"Saya tidak niat menembak almarhum,” ujar AG di Polres Lhokseumawe, Kamis (13/11/2025).

Motif Penembakan Terkait Uang

Pelaku mengaku nekat menembak korban karena sakit hati terkait utang piutang.

Kapolres Lhokseumawe, AKBP Dr Ahzan dalam konfrensi pers di halaman Mapolres setempat menjelaskan kronologi awal insiden ini bermula dari masalah transfer uang senilai Rp 90 juta yang dikirim ke korban. 

Pada 7 November 2025, tersangka AG mendatangi korban untuk membahas masalah ini, tetapi korban menyatakan bahwa Rp 30 juta dari jumlah tersebut sudah digunakan untuk membayar utang.

“Saat itu korban menyatakan kalau 30 juta rupiah sudah dipakai untuk bayar utang,” jelas Kapolres, didampingi Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe yang lama, Iptu Yudha Prasatya, dan Kasat Reskrim baru, AKP Dr Boestani, SH, MH, MSM.

Namun, masalah tersebut tidak selesai.

Kronologi Penembakan

Pada malam 9 November 2025, AG bersama sejumlah temannya kembali mendatangi rumah korban.

Para pelaku kemudian mengajak korban keluar dan duduk di warung di seberang jalan.

Tidak lama kemudian, sebuah mobil Ayla warna hitam yang dikendarai tersangka lain tiba di lokasi.

Setelah percakapan sekitar 15 menit, korban dibawa ke jembatan Desa Alue Lim.

Di jembatan, terjadi cek-cok mulut antara korban dan pelaku.

Selanjutnya, AG menembak korban menggunakan senjata laras pendek sebanyak dua kali.

Satu tembakan mengenai lengan korban dan satu tembakan mengenai leher yang tembus ke kepala, sehingga korban meninggal di tempat.

“Korban ditembak dua kali.

Satu mengenai lengan dan satu lagi di leher yang tembus ke kepala yang menyebabkan korban meninggal di tempat,” ujar Kapolres.

Pelaku Ditangkap

Polisi kemudian melakukan pengembangan, dan pada Kamis subuh, tersangka berhasil diamankan.

Pelaku dibekuk di Kabupaten Bireuen pada Kamis (13/11/2025) pukul 06.15 WIB.

Bersama tersangka, polisi menyita satu senjata api laras pendek, tiga butir amunisi, dan satu unit mobil minibus berwarna putih yang diduga akan digunakan untuk melarikan diri.

Barang bukti senjata api dan tiga butir amunisi akan segera dikirim ke Laboratorium Kriminalistik untuk uji balistik.

Menurut Kapolres, dari keterangan tersangka, sebelumnya ada enam butir peluru, dua digunakan untuk menembak korban, dan satu masih dalam pencarian polisi.

Selain itu, polisi menyita satu unit mobil yang diduga akan digunakan pelaku untuk melarikan diri ke luar negeri, termasuk ke Singapura.

Polisi Buru Pelaku Lain

Kapolres menambahkan bahwa kemungkinan ada dua hingga tiga tersangka lain yang terlibat.

Polisi masih terus memperluas area pencarian hingga ke Sumatera Utara atau luar negeri untuk menangkap pelaku lain.

“Kami akan terus mencari keberadaan tersangka lainnya dengan memperluas area pencarian hingga ke Sumatera Utara atau ke luar negeri,” terang AKBP Ahzan.

Terkait asal-usul senjata api, AG mengaku mendapatkan senjata rakitan tersebut dari rekannya yang kini sudah ditetapkan sebagai daftar pencarian orang (DPO).

Polisi akan mengejar pelaku lain untuk mengetahui sumber pasti senjata tersebut.

AG dijerat dengan Pasal 338 juncto Pasal 340 KUHP dan Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 2025.

Sebelumnya, korban Nasir Ismail diketahui tinggal di toko bakso di kawasan jalan lintas Simpang Kandang-Simpang Keuramat, tepat di dekat jembatan Desa Alue Lim.

Korban meninggal dunia setelah ditembak orang tak dikenal pada Senin (10/11/2025) tengah malam sekitar pukul 00.15 WIB.

Menurut informasi yang dihimpun, sebelum kejadian, korban sedang duduk di atas bangku bersama beberapa temannya.

Tidak lama kemudian, sebuah mobil minibus melintas dengan kecepatan tinggi dari arah Simpang Kandang menuju Simpang Keramat.

Sekitar 200 meter dari lokasi korban duduk, mobil tersebut berputar arah dan berhenti di atas jembatan.

Pelaku meminta korban mendekat, kemungkinan untuk masuk ke dalam mobil, namun korban menolak.

Warga kemudian mendengar dua tembakan sebelum pelaku kabur dengan mobil melaju kencang.

Warga segera menghubungi ambulans dari Simpang Keuramat, namun korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.

Jenazah Nasir Ismail dievakuasi ke ke Rumah Sakit Umum Cut Meutia (RSUCM) di Buket Rata, Lhokseumawe, untuk pemeriksaan. 

Sekitar dua jam kemudian, jenazah dibawa pulang dan dimakamkan di pemakaman gampong setempat.(*)

Berita Selanjutnya Pembunuh Sahroni Sekeluarga sempat Beri Susu Cucu Korban karena Nangis, Akhirnya Dibunuh

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved