Breaking News

Berita Terkini Nasional

Penampakan Patung Soekarno Kepalanya Miring Usai Tertimpa Tenda

Penampakan patung Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno di Alun-alun Indramayu, Jawa Barat menjadi sorotan karena kepalanya miring. 

Editor: Kiki Novilia
KOMPAS.com/HANDHIKA RAHMAN/Instagram @indramayuupdate
PATUNG SOEKARNO MIRING - Penampakan patung Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno di Alun-alun Indramayu, Jawa Barat menjadi sorotan karena kepalanya miring.  
Ringkasan Berita:
  • Penampakan patung Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno di Alun-alun Indramayu, Jawa Barat menjadi sorotan karena bagian kepalanya tampak miring. 
  • Plt Kabid Perumahan Pemukiman Diskimrum Kabupaten Indramayu, Krisdiantoro, menjelaskan kerusakan terjadi sejak Kamis (13/11/2025) sore setelah patung tertimpa tenda bekas acara penyerahan SK PPPK Paruh Waktu.
  • Kini patung tersebut sedang dalam perbaikan. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, IndramayuPenampakan patung Presiden Pertama RI, Ir. Soekarno di Alun-alun Indramayu, Jawa Barat menjadi sorotan. Bagian kepalanya tampak miring. 

Kondisi patung tersebut diketahui setelah beredar video viral yang dibagikan akun Instagram @indramayuupdate Senin (17/11/2025), Patung Soekarno itu bersebelahan dengan patung Proklamator Kemerdekaan RI sekaligus Wakil Presiden Pertama, Mohammad Hatta.

Patung Sang Proklamator sempat tertutup kain putih, hingga akhirnya terungkap bahwa telah mengalami kerusakan. Hal ini sontak menarik perhatian warga dan berbondong-bondong datang langsung ke lokasi. 

“Ke sini itu lebih penasaran juga sih, kan di medsos beredarnya ditutup kain, sekalian lewat pengen lihat, tapi ternyata ditutup itu karena rusak patungnya" ujar salah satu warga, Tarkim (43) ditemui di Alun-alun Indramayu, Senin (17/11/2025).

"Gak tega juga sih lihat kondisi patungnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jabar Ono Surono juga mempertanyakan kondisi patung Bung Karno yang tampak tertutup kain dalam foto yang ia terima.

“Saya dapat kiriman foto di Alun-alun Indramayu di mana pada tugu yang di tengah itu kan ada patung Soekarno-Hatta, tapi di foto terlihat Bung Karnonya diselimuti kain putih, ini kenapa?” ujar Ono.

Penyebab Patung Miring

Plt Kabid Perumahan Pemukiman Diskimrum Kabupaten Indramayu, Krisdiantoro, menjelaskan kerusakan terjadi sejak Kamis (13/11/2025) sore setelah patung tertimpa tenda bekas acara penyerahan SK PPPK Paruh Waktu.

“Sampai akhirnya Kamis sore itu sekitar jam 5 sore ada angin kencang yang merobohkan tenda, terus terkena patung Bung Karno,” kata Krisdiantoro. 

Krisdiantoro menambahkan, pencopotan patung Bung Karno dan Bung Hatta dilakukan untuk mempermudah perbaikan. Patung Bung Hatta ikut dicopot meskipun tidak mengalami kerusakan.

“Kita copot dulu semuanya termasuk yang Bung Hatta, karena keduanya ini berpasangan ya, kita copot sampai dengan perbaikan selesai,” ujarnya.

Terpantau di lokasi, petugas Diskimrum sudah mulai membongkar baut-baut penguat patung untuk proses perbaikan. Krisdiantoro mengatakan, patung tersebut dibuat sekitar tahun 2023 dari material tembaga.

“Patung itu memang dibuat oleh kami sekitar tahun 2023 ya, tapi berhubung saya juga kebetulan jadi Plt Kabid di sini baru, jadi kita sekarang sedang mencari dulu siapa yang buat patung itu" ungkapnya. 

"Karena kalau perbaikan dilakukan bukan oleh pembuatnya, khawatirnya malah jadi lebih rusak,” pungkas Krisdiantoro. 

Patung Pertama Bung Karno di Kota Blitar

Bung Karno dimakamkan di sebuah pemakaman umum di Kelurahan Bendogerit, Kota Blitar pada 22 Juni 1970. Patung pertama berdiri pada 2002 atau 32 tahun setelah Presiden Soekarno dimakamkan di Blitar.

Dengan tinggi tujuh meter berbahan beton, patung Bung Karno berdiri di persimpangan Jalan A Yani dan Jalan Sumatera. Patung pertama Bung Karno tidak dibangun oleh Pemerintah Kota Blitar, namun dibuat oleh tokoh pemuda Gebang dan pematung bernama Sonny Yuliono. 

Sonny mengatakan, patung itu dibuat dengan biaya swadaya masyarakat lingkungan Gebang, khususnya Gebang Kidul Kelurahan Sananwetan.

"Patung itu murni berasal dari swadaya warga Gebang dan atas prakarsa warga juga," ujar Sonny di Istana Gebang, dalam wawancara dengan Kompas.com (grup suryamalang) 4 Juli 2021 silam.

"Itu pengalaman pertamaku membuat patung," tambahnya.

Sonny menceritakan, sejumlah tokoh masyarakat dan pemuda lingkungan Gebang Kidul membentuk panitia pembangunan patung Bung Karno pada 2002.  Patung itu dibangun di tengah perempatan jalan setelah mendapat izin dari Wali Kota Blitar saat itu, Djarot Saiful Hidayat.

Warga mulai mengumpulkan dana, mulai dari uang sawur yang biasa ditaburkan di sepanjang jalan yang dilalui jenazah ke pemakaman hingga donasi yang diberikan pengguna jalan yang melintasi lokasi pembangunan patung.

"Kita pasang spanduk di sekitar lokasi, dan ada saja orang yang berhenti untuk memberikan sumbangan. Bahkan, pernah di tengah-tengah kita sedang bekerja, tiba-tiba ada kiriman semen beberapa sak," kenang Sonny.

Meski sempat terhenti karena kehabisan dana, patung pertama Bung Karno yang berdiri di ruang publik Kota Blitar itu akhirnya selesai pada awal Juni 2002.

Puas menyelesaikan pembangunan patung, warga berniat mengundang keluarga Bung Karno untuk meresmikan patung tersebut. Melalui perantara keluarga Soekarmini, kakak kandung Bung Karno yang di Blitar dikenal dengan nama Ibu Wardoyo, disampaikanlah undangan ke keluarga Bung Karno. 

"yang datang untuk meresmikan patung buatan kami waktu itu adalah Ibu Rachmawati," ujar Sonny.

Berita selanjutnya Jenazah Yurike Sanger, Istri ke-7 Soekarno Akan Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved