Berita Terkini Nasional

Cerita Ibu Kiandra Ramadhipa, Pebalap 15 Tahun asal Sleman Juara di Catalunya

Pebalap muda asal Kabupaten Sleman, Yogyakarta itu meraih podium pertama dalam European Talent Cup (ETC) Catalunya 2025.

KOMPAS.com/Aditya Maulana
SENSASIONAL – Muhammad Kiandra Ramadhipa (tengah), pebalap asal Sleman, berhasil naik podium pertama ajang European Talent Cup di Catalunya, Barcelona, Spanyol, Minggu (2/11/2025) lalu. 

Lokasi latihan Rama pun tidak hanya di satu tempat. Rama meningkatkan kemampuanya dengan berlatih di halaman Stadion Mandala Krida Yogyakarta, Sirkuit Boyolali, Sirkuit Mijen, Semarang hingga area Pasar Sapi, Siyono, Gunungkidul. 

Meski hari-hari disibukan dengan sekolah dan latihan, Rama tidak pernah sekalipun mengeluh atau merasa bosan dengan rutinitasnya. "Rama itu tipe anak yang kalau sehari nggak gerak itu nggak bisa. Rama itu anak yang aktif, setiap hari latihan. Jadi pagi sebelum sekolah itu dia sepedaan minimal 50 kilo. Pulang sekolah latihan," urainya.

Kedua orangtua Rama selalu mengelar doa bersama di rumah sebelum balapan dimulai. "Biasanya sebelum Rama mau berangkat, kita mengadakan pengajian. Jadi kayak bancakan," ucapnya.

Sebelum race, putranya juga selalu menghubungi melalui video call. Hal itu juga dilakukan oleh Rama pada saat akan race di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Spanyol beberapa waktu lalu.

"Kalau video call kemarin lebih ke menguatkan dia sih, karena dia kemarin kan melakukan kesalahan (sehingga start posisi 24). Jadi kita lebih ke udah nggak papa gas aja. Kalau memang nanti rezekinya juara, ya juara. Kalau misalnya memang nggak, ya sudah," tuturnya.

Lusiana mengungkapkan, sesudah race di Sirkuit Barcelona-Catalunya, Spanyol, putranya juga langsung telepon untuk memberi tahu sang ibu jika berhasil finis di urutan pertama. "Sesudah race dia langsung telepon. Ya cuman bilang, bisa mah, kakak bisa juara satu, sambil nangis," urainya. 

Menyaksikan putranya memacu kecepatan di sirkuit menjadi satu hal yang menegangkan bagi Lusiana. Sebagai seorang ibu, ia selalu menyaksikan putranya berlaga. 

Tak hanya menonton, ibu tiga orang anak ini juga seperti menjadi penganalis bagi putranya. Ia menonton putranya melalui beberapa layar, mulai dari TV, laptop hingga handphone.

"Saya nonton itu empat layar, TV, laptop, handphone dua. TV-nya yang YouTube, satu laptop datanya dia per lap, satu untuk kekuatan motornya dia. Harus, karena per race kita harus melaporkan progresnya ke Astra," ucapnya.  

Lusiana mengatakan, Rama memiliki impian bisa berlaga di MotoGP.

"Kalau target pastinya MotoGP, tapi kan nggak bisa kita muluk-muluk juga. Yang penting kita berproses. Kalau memang nanti rezekinya, bertahap ya alhamdulillah," ujar Lusiana. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved