Meski Pakai Kursi Roda, Semangat Pemuda Ini Ikut Tes SBMPTN Patut Dicontoh

Dari 21.523 peserta di Lampung, terdapat dua penyandang disabilitas yang mengikuti ujian tersebut.

Penulis: BayuTribun | Editor: nashrullah
tribun lampung/perdiansyah
Rektor Unila Hasriadi Mat Akin menyapa penyandang disabilitas yang mengikuti tes SBMPTN 2018. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pelaksanaan ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dilakukan serentak seluruh kampus negeri, Selasa (8/5/2018).

Dari 21.523 peserta di Lampung, terdapat dua penyandang disabilitas yang mengikuti ujian tersebut.

Salah satunya A Rizqi Al Faaiziin dari Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Riyadlus Shalihin, Lampung Utara.

Baca: Bank Indonesia Curigai Pabrik Uang Palsu Ada di Lampung, Ini Alasannya

Baca: Miris! Pasien Dukun Aborsi di Kemiling Ternyata Mayoritas Mahasiswa

Baca: Dukun Praktik Aborsi Sudah Dua Kali Dijemput Polisi, Pasien Rata-rata Masih 19 Tahun

Peserta lainnya adalah Yudita Herlambang yang mengikuti tes di ruang 25 SMA YP Unila.

Alumnus SMAN 1 Liwa ini tidak mempunyai tangan kiri dan selalu menggunakan tangan palsu.

Dalam tes kemarin, Rizqi yang lumpuh sejak kecil seharusnya mengikuti ujian di ruang 206 lantai dua gedung F blok 2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila.

Namun, karena kondisinya tersebut, panitia memindahkan lokasi ujian Risqi di lantai dasar, yaitu ruangan 101 di gedung yang sama.

Rizqi mengaku dirinya telah dua kali mengikuti tes SBMPTN.

Karena tidak lulus tes pada tahun lalu, dirinyapun penasaran untuk mengulang lagi.

"Iya hari ini aku ikut tes lagi, dan dua kali aku mencoba masuk ke kampus negeri atau yang memiliki fasilitas disabilitas ini," katanya.

Pada tahun ini, Risqi memilih program studi (prodi) Sistem Informasi, Teknik Komputer di kampus Universitas Brawijaya (Unibraw) dan Teknik Komputer Institut Teknologi Sumatera (Itera).

Baca: Ngaku Anggota Grup MCA, Penyerang Calon Gubernur Lampung Pinjam Akun FB Orang Lain

Baca: Diadopsi Keluarga Belanda 40 Tahun Lalu, Pria Ini Akhirnya Bertemu Ibu Aslinya di Pringsewu

Baca: Bos First Travel Dituntut 20 Tahun, Korban: Di Dunia Kita Maafin, di Akhirat Mampus!

"Dua program studi tersebut sesuai dengan cita-cita saya menjadi seorang programer teknologi informasi," ujar anak bungsu dari pasangan Samsul Hisom dan Sri Astuti ini.

Risqi mengatakan, jika cita-citanya tercapai maka dirinya ingin menciptakan program yang memudahkan kaum disabilitas seperti dirinya.

"Unibraw dan Itera saya pilih karena di sana fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar (KBM) cukup bagi disabilitas," jelas Risqi yang mengikuti ujian diantar orangtuanya.

3.600 Peserta Gugur

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved