Perampok Sadis di Lamteng Sudah Dikepung Warga, tapi Tak Ada yang Berani Mendekat

Perampok Sadis di Lampung Tengah sudah dikepung warga, tapi tak ada yang berani mendekat...

Editor: taryono
Tribun Lampung
Ahmad Zainuri, korban perampokan 

Setelah itu, korban dilarikan ke puskesmas terdekat untuk dilakukan perawatan lalu dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Husada, Pringsewu.

Baca: Jasad Nadya Ditemukan Berlumuran Darah, Bagian Wajahnya Dipenuhi Sayatan

Pantauan Tribun di lokasi, sejumlah bagian toko tampak mengalami kerusakan, antara lain etalase dan pintu toko.

Di sebagian lantai dan etalase toko pun terlihat ceceran darah korban.

Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Lamteng langsung membatasi tempat kejadian perkara dengan garis polisi.

Kapolda Geram

Terpisah, Kapolda Lampung Irjen Pol Suroso Hadi Siswoyo merasa geram atas peristiwa perampokan ketiga dalam kurun waktu tak sampai sepekan ini.

Adapun dua perampokan sebelumnya terjadi di rumah warga Way Kanan, dan toko emas di Lampung Barat.

Suroso langsung menerjunkan anggota guna membantu jajaran Polres setempat dalam proses penyelidikan dan pencarian pelaku.

"Hari ini (kemarin), Polda memberangkatkan 70 personel, yang terbagi tiga tim untuk membantu pengungkapan peristiwa curas (pencurian dengan kekerasan) yang terjadi di tiga kabupaten," kata Suroso di Mapolda Lampung, Jumat kemarin.

Baca: Wanita Sudah 30 Kali Gituan dengan Selingkuhan, Terakhir Tak Disangka-sangka

Personel yang diterjunkan terdiri dari gabungan petugas Brimob, Satintelkam, dan Tim Khusus Antibandit (Tekab) 308 Polda Lampung.

"Mereka dilengkapi senjata lengkap, serta memakai rompi antipeluru. Mengingat para pelaku menggunakan senjata api, sehingga polisi juga harus antisipasi," imbuhnya.

Menurut Suroso, petugas kepolisian sudah mengantongi identitas para terduga kawanan perampokan tersebut.

Karena itulah, Polda menurunkan personel agar perburuan pelaku bisa secepatnya membuahkan hasil.

Suroso pun menginstruksikan petugas supaya tidak segan-segan menembak mati pelaku jika melakukan perlawanan.

"Apabila ada perlawanan aktif, apalagi membayahakan keselamatan anggota, tembak mati di tempat saja. Tapi, tetap mengedepankan prosedur," kata Suroso.(sam/rza)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved