Cerita Sopir Pejabat yang Memegang Uang Suap Fee Proyek di Lamsel, 2 Minggu Pegang Rp 400 Juta

Cerita Sopir Pejabat yang Memegang Uang Suap Fee Proyek di Lamsel, 2 Minggu Pegang Rp 400 Juta

Penulis: hanif mustafa | Editor: Safruddin
TribunLampung/Hanif Mustafa
Zainudin Hasan usai sidang lanjutan kasus fee proyek di Pengadilan Tipikor, 7 Januari 2019 

Mien pun menanyakan ke Nusantara, Karyawan PT Prabu Sungai Andalas, tentang pencairan dana proyek PUPR.

"Ya saya langsung ke kantor Dinas, kemudian saya hubungi Ulil," jawabnya.

Zaskia Gotik Komentari Foto Prewedding Wagub Terpilih Nunik: Selamat Menempuh Hidup Baru Ibu Cantik

Oknum Hakim PN Menggala yang Digerebek Bersama 2 Wanita Jalani Tes Urine di BNNP Lampung

Inul Daratista Lagi Tidur di Kamar Gelap, 2 Pria Mengendap-endap, Ternyata Beri Kejutan

Untuk memperkuat bahwa uang tersebut memang untuk setor fee, Hakim Ketua pun melanjutkan pertanyaan kepada Eka Aprianto Sopir Syahroni.

"Kamu pernah disuruh mengambil uang?" Tanya Mien

"Ya saya diminta ambil bungkusan di kantor Gilang tapi yang ditemui Farhan," jawabnya.

"Disana saya mendapat bungkusan plastik warna hitam gak tahu isinya uang, lalu saya jemput pak Syahroni, dan saya ngomong itu ada titipan dari Pak Farhan," bebernya.

Eka pun mengaku jika bungkusan itu di tempatkan di jok belakang mobil, dan bersama Syahroni menuju Samit Bistro Sukadana Kemiling.

"Di Bistro bungkusan masih di mobil, kemudian Pak Syahroni minta ambil baju sepatu dan antar bungkusan itu ke Rahmad," bebernya.

"Saya telpon pak Rahmad (sopir kedua) kemudian saya ketemuan di depan Giant Kemiling, saya ambil sepatu baju dan bungkusan itu saya pindahkan ke mobil pak Rahmad, setelah itu saya pulang atas perintah pak Syahroni," imbuhnya.

Kemudian Hakim Ketua Mien pun beralih ke Rahmad Hidayat Sopir kedua Syahroni.

"Betul waktu itu saya dirumah di telepon untuk mengambil titipan Eka, saya ditelpon Pak Syahroni, jika disuruh ambil baju sepatu d irumah dan nanti ambil titipan dari eka," katanya.

Rahmad pun mengaku bertemu dengan Eka di Giant Kemiling, dan mengambil bungkusan yang dimaksud.

"Trus ditelpon pak syahroni suruh bawa bungkusan itu, dan tunggu depan rumah karena bungkusan itu mau dikasih pak kadis," sebut Rahmad.

Rahmad pun mengaku tahu bahwa bungkusan itu adalah uang, karena ia penasaran dan ingin mengintip didalam.

"Lalu saya nunggu, akhirnya gak ada kabar jam setengah sepuluhan saya pulang di kontrakan saya bawa mobil Pak syahroni," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved