Dugaan Jual Beli Kursi KPU di Lampung, Tersebut Angka Rp 150 Juta
Pemilihan anggota KPU di Lampung periode 2019-2024 diduga terjadi praktik jual beli kursi.
Budiono: Ya sudah ada beberapa kali, kalau tempat tidak ditentukan hanya saja ada yang mengajak untuk bertemu di malam hari.
Saya tetap mengajak untuk bertemu di kampus.
Tapi tetap saja, tidak ada yang menemui saya dan tidak ada konfirmasi.
Tribun : apakah ada tekanan dari pihak-pihak tertentu untuk menghentikan kasus ini?
Budiono: Kalau tekanan belum ada.
Beberapa teman justru mendukung dan men-support kami untuk meneruskan kasus ini.
Tribun: Dengan beberapa peristiwa teror yang Anda alami, apakah Anda merasa takut?
Budiono: Saya tidak sama sekali ada rasa takut dalam kasus ini.
Meskipun memang, ada beberapa perkataan yang sifatnya seperti ancaman tadi.
Saya akan pertanggungjawabkan kepada masyarakat dan juga Tuhan.
Jadi, apapun risikonya, saya sudah siap untuk menghadapi.
Bagi saya, ancaman itu membuat saya semakin semangat untuk mengungkap kasus dugaan pratik uang ini.
• Diduga Minta Duit Rp 150 Juta, Oknum Anggota KPU Lampung Dilaporkan Praktik Jual Beli Kursi
Tribun: Apakah Anda merasa menyesal telah melaporkan kasus ini?
Budiono: Menyesal sih tidak.
Namun, sangat disayangkan KPU RI tidak ada perlindungan hukum kepada dua orang saksi, termasuk saya yang sempat beberapa kali dihubungi orang tidak dikenal.
Kami sudah berusaha untuk mengungkap kasus ini tapi malah KPU RI tidak memberikan apresiasi kepada kami. (tribunlampung.co.id/kiki adipratama)