Ikan Mati Mendadak di Lampung Utara
Petani Tambak Duga Cuaca yang Tak Menentu Penyebab Ratusan Ton Ikan Mati Mendadak
Petani keramba di Keramba Bendungan Way Rarem, Lampung Utara, menduga penyebab ratusan ton ikan mati mendadak karena cuaca yang tak menentu.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPURA - Petani keramba di Keramba Bendungan Way Rarem, Lampung Utara, menduga penyebab ratusan ton ikan mati mendadak karena cuaca yang tak menentu.
Matinya ikan secara mendadak itu sudah terjadi sejak Kamis (1/1/2020).
"Sepertinya karena cuaca," kata Haidir Rianto, salah seorang pengelola Tambak, Sabtu (4/1/2020).
Menurut Haidir, musim pancaroba seperti sekarang ini membuat suhu air menjadi tidak menentu.
"Karena tahun baru kemarin mendung terus. Pancaroba. Tahun ini yang terparah," ucap Haidir.
• Petani Keramba di Lampung Utara Rugi Miliaran Akibat Ikan Mati Mendadak
• Tarif Tol Bakauheni-Palembang Cuma Rp 283.000, Resmi Berlaku Mulai 6 Januari 2020
• DLH Bandar Lampung Siagakan Petugas UPT Tangani Sampah di Tiap Kecamatan
Rugi Miliaran
Petani Tambak di Lampung Utara mengalami kerugian hingga Rp 8 Miliar akibat ikan mati mendadak.
Ratusan ton ikan mendadak mati di Keramba Bendungan Way Rarem, Lampung Utara, Kamis (1/1/2020).
Pengelola Tambak, Haidir Rianto (31) warga Desa Pekurun, Abung Pekurun Lampung Utara menjelaskan kejadian tersebut dimulai sejak malam Tahun Baru 2020.
Haidir yang juga mengelola keramba bersama sang Ipar Pandayani mengaku kerugian yang diperoleh akibat musibah tersebut mencapai Rp 8 miliar.
"Kalau kerugian keramba milik Ipar saya sendiri hampir Rp 8 miliar. Itu dari porsentase pakan aja. Karena pembukuan saya yang pegang," jelasnya.
Keramba Pandayani merupakan keramba terbesar di waduk Way Rarem.
"Kalau di sini banyak sekitar 7000 keramba. Punya Pandayani (Ipar) yang paling besar sendiri. Hampir 94 kotak keramba. 1 kotaknya berukuran 12 kali 12 meter. Menyerap tenaga kerja sekitar 28 orang," imbuhnya.
Harga ikan saat ini seharga Rp 25 ribu per kilogram.
Dalam kondisi tersebut akhirnya para Petani keramba tidak bisa memanen.
"Jadi kalau harga ikan sekarang Rp 25 ribu per kilogram. Sekarang banyak yang terbuang," jelasnya kecewa.