Bungkamnya Anies Baswedan hingga Mencla Mencle Pemprov DKI Soal Revitalisasi Monas

Revitalisasi Monas menjadi sorotan karena adanya penebangan sejumlah pohon demi proyek tersebut.

Editor: wakos reza gautama
kompas.com
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bungkam mengenai polemik revitalisasi Monumen Nasional (Monas).

"Enggak, enggak," ujar Anies singkat sambil tersenyum dan mengangkat telapak tangan kepada awak media.

Dihampiri wartawan usai meresmikan dua flyover hasil dana hibah DKI Jakarta di Kota Bekasi, Jumat (31/1/2020), Anies memilih langsung masuk ke mobilnya.

Ketika wartawan menanyainya ulang soal kelanjutan revitalisasi Monas yang menuai polemik antara Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah pusat, ia tetap bungkam.

Anies juga tak melontarkan sepatah kata pun ketika wartawan bertanya soal polemik Donny Saragih, narapidana yang sempat ditunjuk jadi Direktur Utama PT Transjakarta.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono Sebut hanya Anies Baswedan yang Tak Izin Revitalisasi Monas

Ketika Pohon-pohon di Monas Ditebang di Era Anies Baswedan

Dipicu Pesanan Makanan Habis, Perempuan Driver Ojol Dilempar Pegawai Kopi Sampai Bibirnya Berdarah

Menteri AS Sebut Amerika Serikat Dapat Untung Virus Corona di China, Pernyataannya Tuai Kritik

"Saya pamit dulu, Pak Wali," Anies berbicara kepada Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi sebelum ke mobilnya.

Revitalisasi Monas menjadi sorotan karena adanya penebangan sejumlah pohon demi proyek tersebut.

Komisi D DPRD DKI Jakarta mengungkapkan bahwa proyek itu belum mengantongi izin Kemensetneg.

Kini, proyek revitalisasi Monas ditangguhkan.

Ditebangnya Pohon di Sekitar Monas

Polemik revitalisasi Monas masih diselubungi misteri. 

Utamanya adalah mengenai keberadaan pohon-pohon yang ditebang di sekitar Monas

Hingga kini, tidak diketahui di mana keberadaan pohon-pohon tersebut.  

Seperti diketahui, viralnya revitalisasi Monas bermula ketika ratusan pohon di sisi selatan, Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat ditebang.

Pelataran yang sebelumnya rindang, kini menjadi gersang dan panas.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved