Najwa Shihab Ungkap Keinginan Terjun ke Dunia Politik: Why Not
Awalnya Merry Riana bertanya mengenai alasan Najwa Shihab keluar dari Metro TV.
Penulis: Wakos Reza Gautama | Editor: wakos reza gautama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Najwa Shihab membuka kemungkinan terjun ke dunia politik.
Ini ia ungkapkan di Channel YouTube Merry Riana yang tayang 1 Februari 2020.
Pada tayangan YouTube Merry Riana berjudul NAJWA SHIHAB: 17 TAHUN JADI JURNALIS INI ALASAN SEBENARNYA MATA NAJWA PINDAH, Najwa Shihab buka-bukaan soal kepindahannya dari Metro TV hingga keinginannya terjun ke dunia politik.
Awalnya Merry Riana bertanya mengenai alasan Najwa Shihab keluar dari Metro TV.
Keluarnya Najwa Shihab dari Metro TV mengagetkan banyak orang.
• Kisah Kelam Najwa Shihab Nikah Muda, Calon Suami Diancam Ayah, Hingga Cerita Urusan Ranjang
• Mata Najwa Rabu Malam Bahas Ada China di Natuna, Najwa Shihab Sindir Menhan Prabowo
• Polwan Diduga Selingkuh dengan Perwira Polisi, Suami Sudah Maafkan, Malah Diulang Check In di Hotel
• Jenazah Gus Sholah Dimakamkan Dekat Makam Gus Dur, Ipang : Gus Sholah Sendiri yang Pilih Tempat Itu
Berbagai isu berkembang mengenai alasan Najwa Shihab keluar dari stasiun televisi yang telah membesarkan namanya di dunia televisi.
Najwa Shihab menjadi populer setelah memandu program talkshow Mata Najwa.
"Banyak asumsi tuh. Ada yang bilang gara-gara tayangan terakhirnya tentang Novel Baswedan. Ada juga yang bilang oh ini kayanya calon bakalan masuk ke politik. Jadi sekarang setelah 2 tahun terakhir, apa sebenarnya alasan berhenti dari zona nyaman dan memulai sesuatu yang baru?" tanya Merry Riana.
Menurut Najwa Shihab, tidak ada alasan khusus dirinya berhenti dari Metro TV.
"Sebetulnya ga ada satu alasan khusus karena saya yakin semua orang juga kalo ngambil keputusan besar dipengaruhi banyak faktor," ucap dia.
Namun, lanjut dia, faktor utamanya adalah karena dunia yang sudah serba digital.
Najwa Shihab ingin mencoba dunia digital yang dari dulu ingin ia selami.
"Faktor utamanya sih karena saya merasa sudah saatnya berubah. Sudah saatnya mencoba hal baru karena dunia berubah begitu cepat termasuk cara orang mengonsumsi medianya berubah," ujarnya.
Karena kesibukannya di Metro TV membuat ia tidak bisa menyalurkan hasratnya berkecimpung di dunia digital.
Akhirnya sampai pada satu titik, Najwa Shihab merasa sudah saatnya harus mencoba hal baru.
"Ketika itu banyak faktor dan menemukan titiknya. Di saat itulah saya memutuskan mencoba untuk terbang mudah-mudahan ga lepas tapi malah terbang tinggi. Yaudah memutuskan untuk melakukan itu," kata Najwa.
Keluar dari Metro TV, Najwa Shihab membentuk Narasi TV.
Dua tahun berjalan, Narasi TV sudah menuai sukses.
"Pada saat itu uda kebayang untuk membentuk Narasi?" tanya Merry Riana.
"Belum. Sudah ada rencana tapi belum betul-betul matang. Lebih banyak didorong rasa nekat sih sebetulnya waktu itu," papar Najwa.
Najwa menceritakan, ketika itu ia bersama dua temannya hanya berpikir akan membuat konten sederhana di satu dua platform.
Seiring perkembangan, Narasi berkembang di luar ekpektasi tersebut.
"Waktu itu hanya lakukan dan mencoba. Banyak yang support sampailah narasi hingga ke titik ini," beber Najwa.
Berawal dari tiga orang, Narasi TV kini sudah memiliki hampir 170 orang karyawan.
"Dari 3 orang terus 10 orang. Pokoknya meningkat terus. Dalam setahun pertama, kita pindah kantor tiga kali," ujar Najwa.
Kantor pertama Narasi TV ada di Jeruk Purut. Ketika itu menurut Najwa Shihab kantornya tidak terlalu luas.
"Kerjanya sambil selonjoran. Sambil duduk-duduk. Sekarang sudah dua lantai," imbuhnya.
Perkembangan positif Narasi TV ini kata Najwa, karena potensi di dunia digital begitu besar.
"Kalo kita bicara konten digital, masih banyak banget yang perlu disentuh," tambahnya.
Merry Riana pun penasaran dengan adaptasi Najwa Shihab dari seorang jurnalis kini menjadi pebisnis media digital.
"Jurnalis terjun ke bisnis sebuah ranah berbeda. Kalo bisnis kan banyak yang harus dipikirin profit, cahsflow segala macem, struktur, manajemennya. Susah ga sih untuk beradaptasi?" ucap Merry Riana.
"Harus belajar banyak," jawab Najwa.
Dua tahun berkecimpung di Narasi TV, menurut Najwa, lebih capek dan lebih berat tantangannya dibanding ketika dirinya menjadi jurnalis selama 17 tahun.
"Saya merasa dua tahun jadi enterpreneur itu capeknya, tantangannya dibanding 17 tahun jadi wartawan kayanya lebih banyak dramanya dua tahun ini padahal saya kan wartawan politik liputan yang berat. Tapi kalo diitung-itung dua tahun ini berat," ujar Najwa sambil tertawa.
"Apa yang terberat sebagai enterprenuer?" tanya Merry Riana lagi.
Hal terberat kata Najwa adalah soal tanggung jawab.
Di awal merintis Narasi TV, Najwa mengkhawatirkan kemampuannya menggaji karyawan.
Apalagi, orang-orang yang memutuskan bergabung di Narasi TV adalah orang-orang yang meninggalkan profesi lamanya yang sudah mapan lalu ingin berjuang bersama di Narasi TV.
"Jadi mereka mengambil resiko itu. Untuk sama-sama membangun ini (Narasi TV). Dan saya sempat duh kalo saya ga bisa bayar gaji orang gimana ini," papar Najwa.
Namun Najwa tetap percaya pada mimpinya.
Ia percaya pada idealismenya bahwa independensi nomor satu dan itu yang harus terus didorong lewat berbagai karya.
Ia pun beruntung memiliki banyak teman yang memberi dukungan terhadap Narasi TV.
Tidak sendirian, Najwa bersama dua Co Founder Narasi TV berjuang membesarkan Narasi TV.
"Narasi kan ada dua co founder lain dan mereka betul-betul jadi tulang punggung Narasi. Keket, teman baik saya, Katrina Davi, CEO Narasi, dia melakukan semua hal dari segi bisnis. Citra, Dahlia Citra dia juga Co Founder. Dia otakny Narasi. Meng create banyak-banyak program," jelasnya.
Biarpun berkecimpung di Narasi TV, Najwa Shihab kini masih memandu acara Mata Najwa.
Tidak lagi tayang di Metro TV, Mata Najwa hadir di Trans 7 yang notabene bukan tv berita.
"Ada perbedaan ga sih (Mata Najwa) bukan di TV berita?" ucap Merry Riana.
Menurut Najwa, Mata Najwa di Trans 7 tidak terlalu berbeda dengan yang tayang di Metro TV karena isu-isu yang diangkat tetap sama.
"Mata Najwa selalu mengangkat 3 nilai yaitu anti korupsi, toleransi dan partisipasi. Itu juga selalu jadi values kami di Narasi untuk mengangkat konten-konten itu," tuturnya.
Dan selama 10 tahun Mata Najwa hadir di televisi, Najwa Shihab menjamin konsistensi Mata Najwa dalam mengangkat ketiga isu itu.
Kehadiran Mata Najwa di televisi menurut Najwa makin membuat anak-anak muda peduli dengan politik karena pemirsa Mata Najwa kebanyakan anak muda.
Ini kata di patut disyukuri karena politik kini tidak hanya soal elit tapi juga menyentuh semua orang termasuk anak muda.
"Itu menurut saya penting sih membuat politik jadi asyik. Membuat politik bukan hanya semata dilihat sebagai kebijakan elit atau ribut-ributnya orang elit. Tapi politik dalam arti kebijakan publik yang menyentuh semua orang termasuk anak muda. Dan saya seneng kalo kemudian Mata Najwa jadi perantara anak muda untuk paham isu-isu penting," bebernya.
"Pernah kepikirkan untuk terjun ke dunia politiknya langsung?" tanya Merry Riana.
"Mungkin kalo waktunya tepat. Saya ga mau membatasi diri sekarang," tutur Najwa.
Menurut dia, intinya bukan apa yang dilakukan tapi bagaimana yang dilakukan itu bisa membawa dampak dan pengaruh manfaat orang lain.
"Kalo sekarang sih lebih pas nya dengan profesi ini. Dengan Narasi. Tapi mungkin suatu saat kalo timing nya pas efeknya berbeda why not," jawab Najwa Shihab.
(Tribunlampung.co.id)