Amukan Gajah Liar di Tanggamus
Kisah 5 Petugas Hadapi Amukan 12 Gajah Liar di Register 31 Semaka
Ia menyebut, jumlah gajah yang memasuki permukiman warga saat kejadian sekitar 12 ekor. Sedangkan satgas yang menggiring gajah hanya lima orang.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, JATI AGUNG - Upaya anggota Satuan Tugas Penanggulangan Konflik Satwa Kecamatan Semaka, Tanggamus, menjauhkan kawanan gajah liar dari permukiman warga, membutuhkan perjuangan yang luar biasa.
Tak heran, petugas kerap terlibat kontak fisik langsung dengan mamalia darat terbesar di bumi ini.
Terbaru, seorang anggota satgas bernama Saridi (40), menjadi korban amukan gajah liar, Jumat (7/2/2020) petang.
Peristiwa itu terjadi di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Register 31, Kecamatan Semaka, Tanggamus.
• Kronologi Saridi Digigit Gajah Liar dan Selamat, Warga Tanggamus Sempat Lakukan Ronda
• 2 Menteri Jokowi dengan Kinerja Terburuk Menurut Survei IPO
• 2 Siswa SD Tinggal di Gubuk Reyot Tanpa Orangtua, Guru Kaget Lihat Kondiri Miris Muridnya
• Video Viral Pemotor Terpental Ditabrak Mobil hingga Jatuh ke Atas Genting Warung di Jember
Akibat insiden itu, warga Desa Sukajaya, Kecamatan Semaka, Tanggamus ini mengalami luka cukup parah di kaki.
Saridi pun harus menjalani operasi di RS Airan Raya, Jati Agung, Lampung Selatan, Sabtu (8/2/2020) ini.
Saridi menuturkan, kawanan gajah memang kerap mendatangi permukiman warga.
Ia dan rekan-rekannya melakukan kegiatan rutin untuk mengusir gajah-gajah tersebut.
"Gajah di sana memang sering memasuki wilayah permukiman. Jadi ya kami (satgas) saat itu hendak menggiring gajah ke kawasan register kembali," ujarnya.
Ia menyebut, jumlah gajah yang memasuki permukiman warga saat kejadian sekitar 12 ekor.
Sedangkan satgas yang menggiring gajah hanya lima orang.
"Gajahnya ada 12, satgas yang menggiring lima," katanya.
Ia juga menjelaskan emosi gajah-gajah saat itu sedang tidak stabil.
Merasa menang jumlah, beberapa gajah memberikan perlawanan kepada petugas.
Saridi menyebut emosi gajah-gajah itu dalam kondisi kurang stabil.
"Emosi gajah sedang tidak stabil saat itu. Tak saya sadari juga saya digigit salah satu gajah yang ada di situ," jelasnya.
Saridi mengaku sempat terpeleset dan tidak menyadari dirinya diserang gajah.
Beruntung, ia sempat melakukan perlawanan sehingga terhindar dari luka yang lebih serius.
"Sempat saya terpeleset akibat menerima ayunan ringan belalainya. Setelah itu saya juga tidak sadar," tambahnya.
"Saya juga sempat pukul gajahnya untuk melepas gigitannya," tambahnya.
Sementara itu, rekan Saridi menjelaskan situasi saat itu cukup mengerikan.
Ditambah lagi kondisi tanah yang licin dan berlumpur akibat guyuran hujan.
"Tanahnya licin karena habis hujan," ujarnya.
Ia menuturkan, kondisi tersebut mempersulit usaha satgas menggiring kembali gajah ke kawasan register.
Beruntung, kata dia, lokasi tanah tempat Saridi berpijak lebih tinggi dibanding gajah-gajah itu.
• 12 Gajah Masuk Pemukiman Warga, 1 Gajah Gigit Warga, Saridi: Emosi Gajah Sedang Tidak Stabil
• Diduga Korban Bully, Siswa SMK di Bekasi Disuruh Pegang Kabel Sambil Dijambak dan Ditendang
• Video Viral Pemotor Numpang Truk Pembawa Mobil Terjang Banjir di Jakarta, Berasa Kapal Selam
Harus Dioperasi
Saridi (40), anggota Satgas Penanggulangan Konflik Satwa Kecamatan Semaka, Tanggamus, mengalami luka cukup parah akibat diserang gajah liar.
Saridi pun harus menjalani operasi pada kakinya.
Saridi menjadi korban amukan kawanan gajah liar di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Register 31 Kecamatan Semaka, Tanggamus, Jumat (7/2/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.
Sarlan (43), kakak korban, mengatakan, adiknya saat ini sedang persiapan untuk dioperasi di IGD RS Airan Raya, Jati Agung, Lampung Selatan.
"Nanti jam 11.00 WIB akan dioperasi. Sekarang sedang puasa," ujarnya kepada Tribunlampung.co.id di IGD RS Airan Raya, Sabtu (8/2/2020).
Sarlan menjelaskan, Saridi berada di RS Airan Raya sejak Jumat (7/2/2020) pukul 23.00 WIB.
Sebelumnya Saridi sempat dirawat di RSUD Kota Agung, Tanggamus.
"Dapat rujukan dari RS Kota Agung untuk dirawat di sini. Sampai di sini semalam jam 11," jelasnya.
Saridi mengalami luka pada kakinya akibat serangan kawanan gajah liar di kawasan Hutan Produksi Terbatas (HPT) Register 31 Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus, Jumat (7/2/2020) sekitar pukul 17.00 WIB.
"Betis saya digigit hingga dagingnya sedikit terkelupas," ujar Saridi kepada Tribunlampung.co.id di IGD RS Arian Raya, Sabtu (8/2/2020).
Dari informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, insiden penyerangan gajah terhadap Saridi terjadi pada Jumat (7/2/2020) sekitar pukul 17.00 WIB. (Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/gajah-liar_20170818_212327.jpg)