Tribun Bandar Lampung
Puluhan Pasien DBD Terdeteksi di Kecamatan Kedaton Sepanjang Januari-Februari 2020
Puluhan orang terjangkit demam berdarah terdeteksi di Kecamatan Kedaton melalui data Puskesmas Rawat Inap Kedaton, Bandar Lampung.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Puluhan orang terjangkit demam berdarah (DBD) terdeteksi di Kecamatan Kedaton melalui data Puskesmas Rawat Inap Kedaton, Bandar Lampung sepanjang Januari- Februari 2020 ini.
Kepala Puskesmas Rawat Inap Kedaton Rini Alita mengungkapkan, data pasien tersebut terdeteksi di wilayah Kedaton meskipun perawatannya tidak dilakukan di Puskesmas Kedaton.
"Angka pastinya belum saya cek lagi tapi sekitar 14 orang. Januari 5 pasien dan Februari 9 pasien. Itu warga Kedaton tapi dirawat di rumah sakit. Kita dapat infonya (mereka sudah) dirawat di rumah sakit," ungkap Rini kepada Tribun, Sabtu (7/3/2020).
Dari total pasien tersebut, sambungnya, antara jumlah pasien anak dan usia dewasa jumlahnya imbang.
Sementara jumlah pasien yang dirawat akibat gigitan nyamuk aedes aegypti di Puskesmas Kedaton sendiri di Februari berkisar 12 orang dimana 3 sampai 5 orang diantaranya merupakan pasien luar Bandar Lampung.
Dari total pasien tersebut 4 diantaranya dirujuk.
• Januari-Februari, 308 Warga Pringsewu Terjangkit DBD
• Diskes Lampung Selatan Catat 32 Kasus DBD pada Pekan Kedua Februari
• Anggie Rachmat, Fashion Designer yang Mengangkat Kain Etnik Indonesia
• Bakal Diresmikan Pertengahan Maret, Pekerja Kebut Finishing Flyover Abdul Haq-Komarudin
Sementara bulan sebelumnya di Januari lebih sedikit yakni 8 pasien dimana tiga diantaranya juga dirujuk.
Rujukan ada yang ke RS A Dadi Tjokrodipo atau Advent.
"Kalau pasien luar Lampung yang dirawat di puskes ada warga Kotabumi, Sabtu lalu ada juga mahasiswa asal Way Kanan. Ada yang pakai BPJS ada yang bayar umum," bebernya.
Jika dalam kondisi darurat, paparnya, meskipun BPJS kesehatannya luar daerah tetap dilayani dan bisa dikover kartunya.
Namun jika dalam kondisi tidak darurat pihaknya menyarankan pasien luar Bandar Lampung untuk berobat ke rumah sakit.
"Kalau pasien kondisi darurat yang kami utamakan adalah melayani terlebih dahulu," kata dia.
Dia menerangkan, tiap pasien membutuhkan waktu perawatan tergantung kondisinya. Namun rata-rata berkisar 3 sampai 4 hari perawatan.
"Apalagi kalau anak-anak kondisinya lebih cepat drop karena minumnya juga susah. Kalau trombositnya dibawah 100 kita langsung rujuk ke rumah sakit," papar dia.
Mengenai cara mencegah agar terhindar dari DBD, dia mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.