Kasus Corona di Lampung
Lapas Way Hui Tiadakan Kunjungan Keluarga Antisipasi Penyebaran Corona ke Warga Binaan
Lapas Way Hui sudah tidak menerima kunjungan dari keluarga warga binaan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau covid-19 di lingkungan lapas
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung atau Lapas Way Hui sudah tidak menerima kunjungan dari keluarga warga binaan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona atau covid-19 di lingkungan lapas.
Kalapas Narkotika Kelas IIA Bandar Lampung Hensah mengatakan, peniadaan kunjungan ini dilakukan demi mencegah masuknya covid-19 ke lingkungan lapas.
"Sejak seminggu lalu ada usaha dari kita untuk meningkatkan perlindungan yakni pembatasan orang yang masuk dan kini menjadi meniadakan kegiatan kunjungan," jelas Hensah kepada wartawan usai kegiatan penyemprotan cairan disinfektan dan pembuatan hand sanitizer di lingkungan lapas, Selasa (24/3/2020).
Itu diberlakukan selama 14 hari ke depan dan menurutnya akan fleksibel jika ada penambahan waktu mengingat kondisi di Lampung tak sedikit yang sudah ODP (orang dalam pemantauan) virus corona.
"Jika perlu diperpanjang akan kita lakukan nantinya sampai batas waktu yang tidak ditentukan menyesuaikan keadaan," bebernya.
• Rutan Kelas IIB Kotabumi Berlakukan Sistem Besuk Lewat Video Call, Warga Binaan Dapat Jatah 20 Menit
• Melongok Rehabilitasi Napi Narkoba di Lapas Narkotika Bandar Lampung
• Dua Gadis Diduga Korban Trafficking, Diimingi Gaji Rp 6 Juta Bekerja di Tempat Spa
• Tanamkan Karakter Peduli Lingkungan, Lampung Sweeping Community Bikin Gerakan Bersihkan Pantai
Tak hanya melakukan peniadaan kunjungan, sambung dia, siapapun yang masuk ke lingkungan lapas harus disemprot cairan disinfektan.
"Mewajibkan siapapun yang masuk ke dalam lapas termasuk petugas disemprot terlebih dahulu dengan cairan disinfektan dan mencuci tangan pakai sabun," terang Hensah.
Pihaknya tengah menyiapkan ruangan khusus sterilisasi menggunakan mesin dalam dua hari ini untuk nantinya menyemprot siapapun yang hendak masuk ke lingkungan lapas.
"Ruang sterilisasi ini akan menggunakan mesin sehingga efek penyemprotan diharapkan lebih baik dan merata ke seluruh tubuh," tambahnya.
Penyemprotan cairan disinfektan menurutnya juga dilakukan menyeluruh ke seluruh ruangan kantor, tempat hunian, hingga tempat ibadah maupun tempat warga binaan biasa melakukan aktivitas santai.
"Selain itu mengatasi sulitnya mendapatkan hand sanitizer di pasaran, kami juga sudah buat sendiri dan digunakan untuk kebutuhan warga binaan di lapas," ujar Hensah.
Dia memastikan pembuatan hand sanitizer diawasi oleh dokter dan tenaga medis langsung menyesuaikan standar BPOM.
Dalam pembuatan hand sanitizer ini melibatkan warga binaan secara langsung saat pengemasan ke dalam botol-botol kecil.
Mengenai kebutuhan dapur untuk konsumsi para warga binaan sendiri, terusnya, pihaknya juga sudah melebihkan stok bahan pangan di dapur umum.
Selain itu tidak lagi menerima barang dari keluarga masuk ke dalam lingkungan lapas sejak dua hari lalu.
Itupun sempat saat masih menerima barang masuk, beber dia, diberlakukan ketat sebelum didistribusikan ke warga binaan dimana disemprot cairan disinfektan terlebih dahulu dan dijemur selama dua jam.
"Tidak ada menerima barang dari luar lagi dan masuk ke lingkungan lapas sementara waktu ini sampai kondisinya stabil," tandas dia.(Tribunlampung.co.id/ Sulis Setia M)