Kasus Corona di Lampung
Cara Driver Ojol di Lampung Atasi Dampak Corona, Jualan Hand Sanitizer hingga Semprot Disinfektan
Di Gaspool, dia bahkan menggerakkan teman-temannya untuk turut aktif bekerja dengan BPBD Bandar Lampung melakukan penyemprotan disinfektan.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Beragam profesi di Bandar Lampung terdampak wabah virus corona, mulai dari driver ojek online hingga penyedia jasa makeup artist.
Pengendara ojek online di Bandar Lampung mengalami penurunan pendapatan sampai 50 persen.
Ketua Gaspool Lampung Miftahul Huda mengatakan, mereka tidak bisa hanya mengandalkan penghasilan dari ojek di tengah situasi wabah corona.
"Kita kebanyakan orderan makanan sama Go-Send. Kalau penumpang sudah susah," ungkap pria yang biasa disapa Iif ini.
• Dampak Corona, Novotel Lampung Rugi Rp 200 Juta Sehari, Emersia Prediksi Rp 1,5 Miliar
• Imbas Virus Corona, Bisnis Wedding Organizer di Bandar Lampung Hancur Lebur
• Patroli Corona, Bupati Dewi Handajani Bubarkan 6 Resepsi Pernikahan di Tanggamus
• Cara Warga Bandar Lampung Apresiasi Pejuang Corona, Beri Dukungan Lewat Karangan Bunga
Bahkan ia juga khawatir mengingat banyaknya rumah makan yang tutup.
"(RM) Mbok Wito sebelah kantor kita yang selalu rame saja kemarin tutup. Pas Jumat biasanya parkir susah. Itu jadi kosong. Paling hanya dua atau tiga mobil," tambahnya.
Kondisi tersebut membuat driver ojol semakin kesulitan mengejar bonus.
"Makin susah mencapai poin. Tapi kita harus kreatif menyikapi keadaan sulit ini," tuturnya.
Di Gaspool, dia bahkan menggerakkan teman-temannya untuk turut aktif bekerja dengan BPBD Bandar Lampung melakukan penyemprotan disinfektan.
"Kita sudah satu minggu kemarin aktif ikut bersama BPBD kota untuk melakukan penyemprotan ke berbagai wilayah sebagai job sampingan," papar Iif.
Bahkan mereka juga berjualan hand sanitizer dengan harga terjangkau.
Hand sanitizer tersebut didapatkan dengan harga murah dari donatur yang kemudian dikemas ulang.
"Sebagian keuntungan didonasikan dan digabung dengan hand sanitizer kemasan dapat bantuan untuk dibagikan gratis kepada sesama driver ojol. Ada ratusan yang sudah dibagikan ke sesama ojol," kata dia.
Dia berharap banyak kalangan berada yang peduli dengan kondisi masyarakat biasa dengan memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) dan lainnya.
"Kondisi saat ini harusnya menjadi ajang bagi orang berada untuk turut membantu memutus rantai penyebaran penyakitnya dengan berbagi, karena yang kelas menengah ke bawah tetap harus keluar rumah dan bekerja di tengah situasi seperti ini," ucapnya.