2 Kowal Perwira TNI AL Gugur di Medan Tempur Wabah Corona, Sudah 15 Dokter Meninggal

Dua perwira Kowal yang gugur menambah panjang deretan petugas medis yang meninggal dunia saat melawan wabah virus corona.

ISTIMEWA
2 Kowal Perwira TNI AL Gugur di Medan Tempur Wabah Corona, Sudah 15 Dokter Meninggal. FOTO Laksamana Pertama Purnawirawan dr Jeanne Winaktu dan Letkol Mulatsih gugur sebagai pejuang melawan virus corona. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Dua perwira Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal) meninggal dunia. Laksamana Pertama Purnawirawan dr Jeanne Winaktu dan Letkol Mulatsih gugur sebagai pejuang melawan virus corona.

Dua perwira Kowal yang gugur menambah panjang deretan petugas medis yang meninggal dunia saat melawan wabah virus corona.

Hingga Kamis (2/4/2020) sebanyak 13 dokter telah meninggal dunia terkait Pandemi COVID-19 di Tanah Air. 

Kini TNI Angkatan Laut tengah berduka kehilangan dua putri terbaik.

Dua perwira TNI Angkatan Laut yang merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona (Covid-19) wafat di Rumah Sakit TNI AL (RSAL) Mintohardjo, Jakarta, Kamis (2/4/2020).

Gara-Gara Virus Corona, Palestina dan Israel Sementara Bersatu, Lawan Covid 19 

Imbas Corona, Seorang Pria Setiap Hari Bawa Sedan Tebar Beras dan Uang Rp 100 Ribu Bagi Warga Miskin

Hasil Modelling, Menteri Luhut Sebut Virus Corona Tak Mampu Bertahan di Cuaca Indonesia

"Iya, keduanya wafat sebagai pejuang PDP COVID-19," kata Kepala RSAL Mintohardjo Kolonel (K) dr Wiweka, sebagaimana dilansir dari ANTARA, Kamis (2/4/2020).

Kabar gugurnya mantan Kepala Dinas Kesehatan Angkatan Laut ini turut dibagikan oleh Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) melalui akun resmi Instagram mereka, Kamis (2/4/2020).

Hal itu karena wanita ini juga sebagai dokter spesialis bedah saraf yang merupakan anggota IDI Cabang Jakarta Pusat.

"Semoga hal-hal yang menjadi perjuangan beliau, diterima oleh Allah SWT dengan limpahan pahal yang mulia, amin YRA," tulis keterangan tersebut.

Laksamana Pertama Purnawirawan dr Jeanne Winaktu wafat pada Kamis (2/4/2020) pagi.

Sedangkan Letkol (Kowal) Mulatsih yang menjabat sebagai Kepala Departemen Perawat (Kadep) RS Marinir Cilandak meninggal satu hari sebelumnya yakni pada Rabu (1/4/2020) pukul 22.54 WIB.

Kedua jenazah dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, sesuai dengan protokol Covid-19.

"Pemakaman jenazah mengikuti protokol Covid-19," jelas Kolonel (K) dr Wiweka.

Kolonel dr Wiweka mengatakan dr Jeanne dirawat di RS Mintohardjo pada 26 Maret 2020. Selang lima hari kemudian ia meninggal.

Sebelumnya, Perwira TNI Angkatan Udara  Kolonel Pnb Setiawan Awe meninggal dunia, pada Senin (30/3/2020).

Kepala Dinas Pusat Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma Fajar Adriyanto mengatakan, Kolonel Pnb Setiawan meninggal di Rumah Sakit TNI AU Halim Perdanakusuma.

Fajar menyebut proses pemakaman Kolonel Setiawan tidak dilakukan secara militer.

Menurutnya, pemakaman Kolonel Setiawan sesuai dengan protokol rumah sakit terkait situasi pandemi COVID-19.

“Kita sudah ikut protokol itu, kita nggak bisa nanya karena kan tidak ada upacara militer. Kita ikuti protokol yang ada,” ujar Marsma Fajar.

Sebelumnya juga, Marsda TNI (Purn) Sucipto meninggal dunia, pada Senin (23/3/2020) lalu di RSAU dr. Esnawan Antariksa.

“Beliau pensiunan. Kalau meninggal, ya betul,” kata Kadispen AU Marsma TNI Fajar Adriyanto.

Fajar mengatakan Marsda TNI (Purn) Sucipto pensiun dari anggota TNI AU sejak 20 tahun lalu.

Fajar menyebut Marsda TNI Sucipto meninggal karena sakit.

“Beliau kan sudah pensiun, purnawirawan sudah lama. Sudah lama, beliau leting 66, mungkin sudah 20 tahun lalu pensiunnya. Mungkin sudah sepuh, jadi di luar jangkauan kami,” ucap Fajar.

Ucapan duka cita di media sosial

Dua perwira TNI AL meninggal dunia terkait Pandemi COVID-19
Dua perwira TNI AL meninggal dunia setelah menangani pasien COVID-19. Laksmana Pertama Pur dr Jeanne Winaktu (kiri) dan Letkol (Kowal) Mulatsih (kanan) (ISTIMEWA)

RIP. Innalillah.. Letkol (Kowal) Mulatsih yang menjabat sebagai Kepala Departemen Perawat (Kadep) RS Marinir Cilandak. Pejuang COVID-19.

Turut berduka

RIP Laksma Pur dr Jeanne Winaktu SpBS 
Mantan Ka RS Ramelan
Mantan Kadiskesal 
Dokter Spes Bedah Saraf Wanita pertama di INA. Instruktur ATLS. Surveior KARST.

Telah gugur sebagai pejuang Covid-19 pagi ini di RSAL Mintoharjo Jakarta.

Selamat jalan ya teman. Semoga Tuhan YME menempatkanmu pada tempat yang terbaik.

Keduanya dimakamkan di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, melalui prosedur pemakaman pasien  corona.

****

REQUIESCAT IN PACE

Laksamana Pertama TNI (Pur) Dokter Jeanne PMR Winaktu. Kamis, 2 April 2020 pukul 06.00 WIB. 
@ RSAL Mintoharjo Jakarta.

Pejuang kemanusiaan Covid-19.
Ahli Bedah Saraf wanita pertama di Indonesia.

Mantan Kadiskesal yang diketahui tidak menikah & hidupnya diabdikan u/kemanusiaan
konon wafat karena #COVID19 ini tinggal di Jl. Lembang No. 25 Menteng, warga Gereja St. Ignatius Loyola - Paroki Jalan Malang, Jakarta Pusat.

Ya. Di tengah wabah Corona COVID-19, kabar duka kembali menyeruak, dokter Jeanne Winaktu meninggal dunia hari ini, Kamis, 2 April 2020 pukul 06.00 WIB. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) pun mengumumkan kabar duka tersebut di laman media sosial.

Ketua Umum PB IDI Daeng M Faqih membenarkan, kabar tersebut. Dokter Jeanne berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP):
"Iya, benar. Kabar yang baru saya dapat, beliau berstatus PDP. Hasil tes belum keluar," kata Daeng.

Almarhum mengembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintoharjo, Jakarta Pusat: "Sempat dirawat di RSAL Mintoharjo," lanjut Daeng.

Dokter Jeanne merupakan Alumna Regina Pacis, Jakarta. Ia disebut-sebut ahli bedah saraf wanita Indonesia pertama dengan pangkat terakhir Laksamana Pertama. Mendiang juga pernah menjabat sebagai Kepala RSAL Mintoharjo dan RS Ramelan Surabaya, Instruktur ATLS dan Surveior KARS

Dua perwira TNI AL meninggal dunia saat berjuang menangani pasien Covid-19
Dua perwira TNI AL meninggal dunia saat berjuang menangani Covid-19 (ISTIMEWA)

------------------------------------------
15 Dokter "Korban" COVID-19:

1. Prof. DR. dr. Iwan Dwi Prahasto (GB FK UGM)
2. Prof. DR. dr. Bambang Sutrisna (GB FKM UI)
3. drg. Amutavia Pancasari Artsianti Putri, Sp. Ort (RSUD Jati Sampurna, Bekasi)
4. drg. Yuniarto Budi Santosa, M.Kes (Dinkes Kota Bogor)
5. dr. Bartholomeus Bayu Satrio (IDI Jakarta Barat)
6. dr. Exsenveny Lalopua, M.Kes (Dinkes Kota Bandung)
7. dr. Hadio Ali K, Sp.S (Perdossi DKI Jakarta)
8. dr. Djoko Judodjoko, Sp.B (IDI Bogor)
9. dr. Adi Mirsa Putra, Sp.THT-KL (IDI Bekasi)
10. dr. Laurentius Panggabean, Sp.KJ (RSJ dr. Soeharto Herdjan)
11. dr. Ucok Martin Sp. P (Dosen FK USU)
12. dr. Toni Daniel Silitonga (Dinkes Bandung Barat)
13. dr. Efrizal Syamsudin, MM (RSUD Prabumulih, Sumatera Selatan)
14. dr. Ratih Purwarini, MSi (IDI Jakarta Timur)
15. Laksma (Purn) dr. Jeanne PMR Winaktu, SpBS.

Demikian postingan akun Facebook @Jost Kokoh Prihatanto, Kamis (2/4/2020), yang dikutip Tribunlampung.co.id, yang telah ramai dibagikan netizen.

**** 

Virus corona COVID-19 sejauh ini telah menginfeksi 1.790 orang di Indonesia per Kamis (2/4/2020).

Sebanyak 170 orang di antaranya meninggal dunia dan 112 orang dinyatakan sembuh.

Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Daeng M. Faqih mengatakan, hingga Kamis (2/4/2020) tercatat sudah 13 dokter gugur selama penanganan pandemi Covid-19 dalam kurun 30 hari terakhir.

Daeng pun berharap, agar pemerintah dapat lebih terbuka dalam memberikan informasi terkait kondisi pasien yang diduga terjangkit Covid-19.

Sehingga, petugas medis yang menangani pun dapat lebih meningkatkan kewaspadaan dalam penanganannya.

"Harapannya data pasien dibuka terbatas ke yang berkepentingan termasuk petugas kesehatan agar lebih waspada. Juga kontinuitas penyediaan APD (alat pelindung diri)," ujarnya, yang dikutip dari Kompas.com.

Daeng sebelumnya telah mengeluarkan surat edaran yang berisi imbauan kepada seluruh petugas kesehatan mematuhi standar operasional prosedur (SOP) dengan memakai alat pelindung diri (APD) dalam menangani pasien Covid-19. 

Perwira TNI AU Kolonel Penerbang Meninggal karena Corona

Virus corona ternyata menjangkiti seorang perwira menengah TNI Angkatan Udara (AU).

Bahkan perwira berpangkat kolonel penerbang itu dikabarkan meninggal dunia akibat terinfeksi virus corona.

Kabar meninggalnya perwira TNI AU akibat virus corona ini menyebar luas di WhatsApp grup.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (AU), Marsekal Pertama Fajar Adriyanto membenarkan informasi tersebut. 

Perwira penerbang itu meninggalpada Senin (30/3/2020) pagi pukul 06.49 WIB.

 Presiden Jokowi Minta Apotek dan Toko Sembako Tetap Buka Jika Darurat Sipil Dijalankan

 2 Anggota DPR RI Meninggal, Satu dari PDIP Berstatus PDP Corona, Sebelum Wafat Sempat Bagi Masker

 Rencana China Beri Bantuan 83 Negara yang Diserang Virus Corona, Disebut Kritikus Barat Ada Motifnya

 Pejabat AS Sebut Skenario Terburuk 200 Ribu Warganya Bisa Meninggal Jika Tak Ikut Anjuran Pemerintah

"Iya betul. Mohon doanya," kata Fajar ketika dihubungi Tribunnews.com pada Senin (30/3/2020).

Dalam informasi yang beredar, disebutkan bahwa sebelum wafat, almarhum sempat dirawat selama satu minggu di ruang ICU Rumah Sakit TNI AU Halim Perdanakusuma.

Informasi tersebut juga menyebutkan bahwa almarhum yang berpangkat Kolonel Penerbang tersebut merupakan seorang pejabat di Lanud Halim Perdanakusuma.

Almarhum juga meninggalkan seorang isteri dan dua puteri.

Selain itu almarhum juga sempat menulis buku penting bagi bangsa Indonesia yang berisi pengalaman, ide, pemikiran dan gagasannya yang diterbitkan Dispenau pada Oktober 2019.

(Tribunnews.com/Kompas.com/Antara)

 

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Dua Perwira Wanita TNI AL Wafat setelah Berjuang Menangani Pasien Virus Corona (Covid-19), https://medan.tribunnews.com/2020/04/03/dua-perwira-wanita-tni-al-gugur-setelah-berjuang-menangani-pasien-virus-corona-covid-19?page=all.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved