Kasus Corona di Lampung
Anak Pasien Positif Corona di Bandar Lampung Disebut Kabur dari Rumah, Lurah: Itu Berita Bohong
Hendra membenarkan bahwa pasien positif corona tersebut adalah warganya. Namun, ia membantah kabar anak pasien melarikan dari isolasi mandiri.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pesan berantai yang menyebutkan anak pasien positif corona di Bandar Lampung kabur dari rumah rupanya kabar bohong alias hoaks.
Hal itu dikatakan Hendra, seorang lurah di Bandar Lampung.
Hendra membenarkan bahwa pasien positif corona tersebut adalah warganya.
Namun, ia membantah kabar anak pasien melarikan dari isolasi mandiri di rumahnya.
• Reihana: PDP Corona asal Lampung Utara Meninggal Dunia Mengidap HIV
• PDP Corona asal Lampung Utara Meninggal Dunia, tapi Bukan karena Covid-19
• Jatuh dari Mobil Setelah Kejang-kejang, Pria Tergeletak di Pinggir Jalan ZA Pagar Alam Dikira Corona
• Cerita Napi di Lampung Rogoh Kocek Rp 10 Juta untuk Bebas lewat Asimilasi
"Tapi soal (anaknya kabur) itu berita bohong. Yang bersangkutan masih di rumah melakukan isolasi mandiri," terang Hendra, Minggu (12/4/2020).
Hendra mengaku masih berkomunikasi dengan warganya itu.
"Dengan kami, pihak keluarga masih berkomunikasi dengan baik, kooperatif, dan mereka masih mengikuti apa yang menjadi imbauan dan protokol pemerintah yang dianjurkan dinas kesehatan," imbuhnya.
Hendra pun memastikan pesan berantai yang tersebar di WhatsApp tersebut adalah tidak benar.
"Intinya, mari masyarakat Kota Bandar Lampung untuk lebih cerdas dan jangan mudah percaya hal-hal yang belum tentu benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Karena kita punya tugas bersama. Kita saling memberikan semangat untuk memerangi penyebaran virus ini," tandasnya.
Hal senada dikatakan Kapolresta Bandar Lampung Kombes Pol Jan Budi Jaya.
Ia juga mengatakan bahwa kabar anak pasien corona kabur adalah tidak benar.
"Setahu saya keluarganya masih di rumah, tidak ada yang kabur," tuturnya.
Budi mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya dengan informasi yang belum tentu kebenarannya. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)