Negara Tetangga Indonesia Menuju New Normal Tahap Ketiga
Namun Gan mengingatkan angka infeksi dapat kembali meningkat seiring dibukanya kembali Singapura.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Singapura mengumumkan lockdown parsial atau circuit breaker yang diterapkan sejak 7 April untuk melawan pandemi virus corona, akan resmi berakhir pada 1 Juni dan menuju kehidupan new normal.
Menteri Kesehatan Gan Kim Yong dilansir Channel News Asia Selasa malam (19/5/2020) menyampaikan, menurunnya kasus infeksi Covid-19 komunal di masyarakat dan stabilnya angka infeksi pekerja asing dari asrama menjadi faktor utama pencabutan lockdown parsial.
Namun Gan mengingatkan angka infeksi dapat kembali meningkat seiring dibukanya kembali Singapura.
Singapura telah mencatatkan 28.794 pasien yang terpapar Covid-19.
• Nasib Pembunuh Gadis Yatim Piatu, Korban Ditemukan Tewas Masih Kenakan Mukena di Kamar
• Sosok Tante Ernie Bertubuh Montok yang Jadi Sorotan Netizen
• Sosok Tante Ernie Bertubuh Montok yang Jadi Sorotan Netizen
• Eks Kadis PUPR Lampura Syahbudin Sebut Sudah Setor Rp 65 Miliar ke Bupati Nonaktif
• BREAKING NEWS Angin Puting Beliung Sapu Puluhan Rumah Warga di Tulangbawang
Sebanyak 90 persen dari penderita adalah pekerja asing, mayoritas dari sektor konstruksi yang tinggal di asrama.
Angka kematian tergolong rendah yaitu 22 orang atau 0.08 persen dari total pasien.
Mencanangkan new normal, pemerintah Singapura secara bertahap dan hati-hati akan membuka kembali roda ekonomi dan kehidupan sehari-hari dalam 3 tahap.
Tahap pertama
Tahap pertama akan dimulai pada 2 Juni di mana aktivitas perkantoran dapat kembali berjalan normal.
Karyawan yang diizinkan bekerja di kantor di antaranya dari sektor manufaktur, keuangan, asuransi, informasi teknologi, dan komunikasi.
Total 33 persen akan kembali ke kantor, sedangkan sisanya diwajibkan tetap bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Sejumlah usaha seperti toko buku, reparasi pendingin ruangan (ac), serta toko hewan juga dapat kembali beroperasi.
Untuk sektor pendidikan, sekolah akan kembali dibuka namun hanya murid yang akan menghadapi ujian akhir yang diizinkan secara reguler menghadiri proses belajar-mengajar harian di kelas.
Siswa dari tingkatan lain akan melakukan rotasi tiap minggu antara belajar di rumah secara online dan belajar secara fisik di sekolah.
Aktivitas ekstrakurikuler dilarang pada tahap pertama ini.