Kasus Corona di Lampung
Kadiskes Reihana Pastikan Lampung Siap Terapkan New Normal Jika Diperlukan
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Provinsi Lampung dr Reihana mengatakan bahwa Lampung itu harus bersiap dalam menghadapi New Normal.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Provinsi Lampung dr Reihana mengatakan bahwa Lampung itu harus bersiap dalam menghadapi New Normal.
"Karena memang sudah keputusan Presiden RI Joko Widodo maka harus dilakukannya kebijakan tersebut."
"Maka saat ini masyarakat juga mari mengubah semuanya menjadi lifestyle kita mulai menggunakan masker, jaga jarak dan itu harus dibiasakan," kata Kadiskes Lampung, Kamis (28/5/2020).
Dengan harapannya, kata Reihana, harus konsisten penerapan tersebut, maka ada atau tidaknya virus yang penting mempunyai cara untuk proteksi virus tersebut.
"Jangan takut akan tetapi yang jelas untuk gaya hidup harus diubah harus membiasakan diri memakai masker," ucap Reihana.
• Usaha Sewa Gedung Milik Keluarga Bupati Nonaktif Lampura, Bisa Hasilkan Rp 100 Juta per Minggu
• Dapat Upah Rp 30 Juta, Kurir Asal Aceh 2 Kali Kirim Sabu Ke Lampung Lewat Jalur Darat
• 1 Perusahaan di Bandar Lampung Tunda Pembayaran THR hingga Akhir Tahun 2020
• Kesal Kerap Diganggu saat Main Video Game, Pelaku AF Bunuh Rekannya di Kebun Singkong
Jaga jarak, rajin cuci tangan pakai sabun, termasuk juga memakai kacamata dan virus bisa masuk lewat mulut, hidung dan juga mata.
New Normal memang belum diberlakukan, mungkin dengan adanya 2 kabupaten yang masih bersih dari Covid-19 yakni Mesuji dan Lampung Timur.
"Mungkin kalau kita mau coba-coba untuk New Normal kita bisa coba di dua kabupaten itu karena keduanya belum ada yang positif," katanya.
Ada 4 provinsi yang lebih dulu diterapkannya New Normal untuk uji coba Jabar, DI Yogyakarta, Bali dan juga Kepri.
Di tempat tersebut sudah dilakukan untuk New Normal, dengan harapannya tatanan kehidupan yang baru untuk menjadi lifestyle dengan menggunakan masker lalu protokol kesehatan lainnya.
"Diharapkan juga kepada sekolah yang nantinya dibuka untuk kembali melaksanakan KBM maka harus menerapkan ptotokol kesehatan tanpa terkecuali," jelas Reihana.
Jadi protokol kesehatan mulai dari masuk sekolah harus digunakan thermal gun, adanya ketersediaan Hand Sanitizer.
Menggunakan masker bagi semua sivitas akademika, lalu tempat duduk antar siswa dan guru juga harus menerapkan social distancing (berjarak).
Maka ini semuanya harus diterapkan agar sekolah tetap berjalan tetapi ptotokol kesehatan juga tetap dijalankan.
Diakuinya bahwa saat ini grafik kasus Covid-19 di Lampung masih meningkat dan memang belum flat (tetap) atau menurun.
Data hari ini saja untuk ODP ada 3.163 orang, Pemantauan ada 58 orang, selesai dipantau 3.098 orang meninggal ada 7 orang.
PDP ada 105 orang, isolasi ada15 orang, negatif ada 70 orang dan meninggal dunia ada 20 orang.
Positif terkonfirmasi ada 118 orang, isolasi 60 orang, meninggal dunia 10 orang, sembuh 48 orang.
Adapun klaster-kluster yang ada di Lampung yakni ada 5 kluster dari wilayah terjangkit ada 34 kasus.
Kluster kasus sendiri ada 20 kasus, kluster gowa ada 30 kasus, kluster Bengkulu 4 kasus, temboro 30 kasus.
Dan yang menjadi penularan terbanyak hasil tracing di Lampung 34 dari kluster wilayah terjangkit dalam arti ada kontak dari orang-orang luar wilayah Lampung dan wilayah terjangkit.
Sedangkan untuk OTG ada 73 pasien dan OTG ini merupakan hasil dari tracing kasus konfirmasi positif.
Hingga saat ini juga PCR sudah berjalan sangat cepat, tergantung semua swab yang masuk semua bisa dilaksanakan saat ini juga.
"Kalau kita satu tempat bisa 13 sampel, tetapi berapapun swab masuk akan diselesaikan hari itu juga dan kemarin maksimal 50 swab masuk sehari bisa diperiksa," katanya
Pihaknya juga sudah meminta kembali hasil swab yang dikirim ke Palembang. Karena sudah hampir sebulan belum juga diperiksa dan belum ada hasilnya.
Dirinya juga sudah bersurat untuk kembalikan swab Lampung. "Kami akan lakukan sendiri pemeriksaan dilaboratorium kesehatan daerah yang ada di Provinsi Lampung," katanya
"Kita tidak bisa menunggu karena pernah kejadian dalam seminggu tidak ada hasilnya," katanya
Namun begitu datang dan positifnya cukup banyak yang membuat pakar epidemiologi tidak bisa untuk menganalisis dengan grafik.
Karena naik sekian jadi sekian grafiknya tidak bisa diteruskan. Tadi juga intervensi banyak yang harus dilakukan dan protokol kesehatan yang menjadi utama.
Selain dengan menggunakan alat PCR ada juga alat yang digunakan yakni untuk Tes Cepat molekuler (TCM) dengan card read juga bisa.
"TCM itu ditaruh di RS Menggala, A Yani dan Pringsewu, sedang untuk alat viruload hanya untuk mendeteksi HIV," katanya
Namun bisa untuk Covid-19 juga dan sedang dicoba agar tidak salah dalam diagnosisnya. "Kita doakan saja dengan Labkesda Lampung bisa berjalan," katanya. (Tribunlampung.co.id/Bayu Saputra)