Kapal Tenggelam di Selat Sunda
Tak Kunjung Ditemukan, Basarnas Terus Cari 7 Korban Kapal Tenggelam di Selat Sunda
Kepala Basarnas Banten, M. Zainal Arifin mengatakan, fokus pencarian pada Senin di sekitaran pulau Panaitan, Peucang dan Ujung Kulon.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Noval Andriansyah
Dalam pencarian di titik koordinat yang dimaksud, tim berhasil menemukan kapal pesiar.
Bambang mengungkapkan kapal pesiar itu telah mengevakuasi enam penumpang yang bertahan di KM Puspita Jaya.
"Dalam pencarian, tim berhasil menemukan kapal pesiar (Eurodam) dengan satu orang luka ringan dan lima orang sehat."
"Enam penumpang itu langsung di transfer ke KN 372 KSOP Banten, selanjutnya dibawa ke Puskesmas Pulomerak," jelas Bambang.
Enam penumpang selamat, yakni Durja (31) yang merupakan nakhoda kapal, Sanan (35), Dede Juri (24), Aji Alamsyah (21), Hasan (55), dan Ako (21).
Keenamnya warga Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Pandeglang.
Sementara 10 penumpang yang belum ditemukan, yaitu Jamal (25), Wawan (25), Sancan (35), Acuy (25), dan Rasmin (30).
Kemudian Suri (50), Udi (42), Boler (30), Tastirah (50), dan Joni (30).
Data terbaru malam tadi, tiga dari 10 nelayan yang hilang ditemukan selamat.
Sebanyak 7 nelayan masih dalam pencarian tim Basarnas, termasuk tim SAR Lampung, setelah kapal yang mereka tumpangi terbalik dihantam ombak tinggi di Selat Sunda, perairan dekat Gunung Anak Krakatau. KM Puspita Jaya yang berisi 16 nelayan sebelumnya dilaporkan tenggelam pada Kamis (18/6/2020) sekira pukul 17.30 WIB. Isi dari kapal tenggelam tersebut adalah nelayan dari Pandeglang, Provinsi Banten, dengan tujuan mencari ikan di sekitar Pulau Rakata, Lampung Selatan.(tribunlampung.co.id/ded/iki/din)