Banjir di Tanggamus
20 Jam Jalinbar Tertutup, Pemkab Tanggamus Tetapkan Darurat Bencana
Jalan Lintas Barat (Jalinbar) ruas Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus sempat tertutup selama 20 jam akibat longsor.
Hujan sejak Selasa malam hingga Rabu pagi juga membuat Masjid Baiturrahman di Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Tanggamus, hancur.
Tembok masjid jebol diterjang material banjir mulai dari bebatuan, tanah hingga batang-batang kayu.
Pada Januari lalu, masjid ini juga sempat terdampak banjir.
Namun saat itu, kerusakan tidak terlalu parah.
Kali ini, tiga sisi dinding masjid jebol.
Terparah di dinding sisi kiri masjid yang seluruh bidangnya jebol. Ini karena
sisi kiri masjid terdapat tikungan anak sungai dari sungai Way Kerap.
Jadi air langsung naik melebihi alur sungai karena permukaan tanah miring.
Selain itu bagian dalam masjid seluruhnya terisi material banjir berupa tanah, bebatuan, dan batang-batang pohon dengan ketinggian sampai satu meter lebih.
Material juga menutup bagian luar masjid sampai Jalinbar depan masjid.
Wakil Bupati Tanggamus AM Syafi'i yang meninjau lokasi mengatakan, jika lokasi masjid harus pindah ke daerah yang jauh dari aliran anak sungai.
"Silakan masyarakat cari tempat baru untuk masjid, kalau sudah didapat tempat yang aman, InsyaAllah pemerintah siap bantu membangun," kata Syafi'i.
Darurat Bencana
Atas bencana banjir dan longsor yang terjadi, Pemerintah Kabupaten Tanggamus menetapkan darurat bencana.
Menurut Bupati Tanggamus Dewi Handajani, penetapan status tersebut didasari kondisi dampak bencana mulai dari akses jalan lintas barat yang sempat tertutup, kerusakan rumah warga dan tempat umum lainnya.