Banjir di Tanggamus

20 Jam Jalinbar Tertutup, Pemkab Tanggamus Tetapkan Darurat Bencana

Jalan Lintas Barat (Jalinbar) ruas Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus sempat tertutup selama 20 jam akibat longsor.

Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto
Kondisi jalinbar ruas Way Kerap, Semaka, Tanggamus, yang masih tertutupi material banjir dan longsor, Rabu (5/8/2020). 

Hujan sejak Selasa malam hingga Rabu pagi juga membuat Masjid Baiturrahman di Pekon Way Kerap, Kecamatan Semaka, Tanggamus, hancur.

Tembok masjid jebol diterjang material banjir mulai dari bebatuan, tanah hingga batang-batang kayu.

Pada Januari lalu, masjid ini juga sempat terdampak banjir.

Namun saat itu, kerusakan tidak terlalu parah.

Kali ini, tiga sisi dinding masjid jebol.

Terparah di dinding sisi kiri masjid yang seluruh bidangnya jebol. Ini karena

sisi kiri masjid terdapat tikungan anak sungai dari sungai Way Kerap.

Jadi air langsung naik melebihi alur sungai karena permukaan tanah miring.

Selain itu bagian dalam masjid seluruhnya terisi material banjir berupa tanah, bebatuan, dan batang-batang pohon dengan ketinggian sampai satu meter lebih.

Material juga menutup bagian luar masjid sampai Jalinbar depan masjid.

Wakil Bupati Tanggamus AM Syafi'i yang meninjau lokasi mengatakan, jika lokasi masjid harus pindah ke daerah yang jauh dari aliran anak sungai.

"Silakan masyarakat cari tempat baru untuk masjid, kalau sudah didapat tempat yang aman, InsyaAllah pemerintah siap bantu membangun," kata Syafi'i.

Darurat Bencana

Atas bencana banjir dan longsor yang terjadi, Pemerintah Kabupaten Tanggamus menetapkan darurat bencana.

Menurut Bupati Tanggamus Dewi Handajani, penetapan status tersebut didasari kondisi dampak bencana mulai dari akses jalan lintas barat yang sempat tertutup, kerusakan rumah warga dan tempat umum lainnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved