Pencurian di Lampung Tengah

Satu Rekan Komplotan Pencurian Pipa di Seputih Mataram Tewas Tercebur ke Sungai

Saat setelah mencuri, mereka kembali menyusuri kawasan Sungai Way Seputih dengan membawa pipa hasil curian tersebut.

Penulis: syamsiralam | Editor: Reny Fitriani
net
Ilustrasi. Satu Rekan Komplotan Pencurian Pipa di Seputih Mataram Tewas Tercebur ke Sungai 

Laporan Reporter Tribun Lampung Syamsir Alam

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID,SEPUTIHMATARAM - Sebelum meninggalkan lokasi pencurian tujuh batang pipa galian pasir, ketiga pelaku dibuat panik dengan hilangnya satu rekan mereka tercebur di areal Sungai Way Seputih.

Menurut pengakuan ES, aksi pencurian pipa sudah mereka rencanakan dengan mengangkut pipa-pipa menggunakan satu unit sampan.

Saat setelah mencuri, mereka kembali menyusuri kawasan Sungai Way Seputih dengan membawa pipa hasil curian tersebut.

Saat di perjalanan balik itulah, satu rekan mereka berinsial YS tercebur ke sungai yang pada saat itu dalam kondisi air tinggi.

BREAKING NEWS Polisi Tangkap 3 Pelaku Pencurian Pipa Galian Pasir di Seputih Mataram

Gaji ke-13 ASN Tuba Segera Cair, Pemkab Gelontorkan Rp 19 M untuk 4.242 ASN

Siswi SMA Asal Lambar yang Sempat Hilang Akhirnya Ditemukan, Keluarga Ungkap Kondisinya 

Papi Tak Bisa Temani Saya Wisuda, Kadisdag Tanggamus Meninggal Mendadak Seusai Upacara Bendera

"Kami sempat mencari dulu teman kami yang tercebur. Namun setelah beberapa lama mencari dia tidak ketemu," kata ES di Mapolsek Seputih Mataram.

Karena aliran air sungai sedang deras, akhirnya ketiga pelaku menghentikan pencarian YS, dan pergi dengan membawa pipa hasil curian.

Rekan mereka YS akhirnya diketahui tenggelam dan meninggal dunia.

Jasadnya ditemukan warga mengambang di sekitaran Sungai Way Seputih keesokan paginya.

Temukan Jejak Kaki

Aksi pencurian tujuh batang pipa paralon diketahui korban Roni saat dirinya hendak memulai aktivitas penambangan pasir di areal Sungai Way Seputih, Kecamatan Seputih Mataram.

Korban yang biasa beraktivitas pada pagi hari, terkejut melihat pipa-pipa yang disambungkan ke mesin penyedotan pasir sudah tidak ada di tempatnya.

"Sekitar pukul 07.00 WIB, saya ke areal (tambang pasir). Saat saya mau ngidupin mesin, kok pipa-pipanya sudah tidak ada lagi," terang Roni.

Tak hanya itu, satu unit mesin penyedot pasir miliknya pun turut hilang.

Ia kemudian curiga semua barangnya hilang dicuri.

Halaman
123
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved