Aksi Omnibus Law di Lampung

Kerusuhan Lanjut di Jalan, Massa Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Bandar Lampung Bakar Motor Polisi

Menjelang sore, aksi demo mahasiswa menolak pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja di gedung DPRD Lampung, Rabu (7/10/2020), mendadak rusuh kembali.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Noval Andriansyah
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Ribuan massa aksi tolak pengesahan UU Cipta Kerja di Bandar Lampung, melakukan pembakaran diduga motor polisi setelah pergi meninggalkan gedung DPRD Lampung, Rabu (7/10/2020). Kerusuhan Lanjut di Jalan, Massa Aksi Tolak UU Cipta Kerja di Bandar Lampung Bakar Motor Polisi. 

"Buka-buka pintunya, buka pintunya sekarang juga!" teriak ribuan mahasiswa itu.

5. Disusupi Oknum Pelajar

Seorang oknum pelajar terlihat mengacungkan jari dari balik kawat duri yang dipasang polisi. Aksi penolakan pengesahan UU Cipta Kerja yang dilakukan oleh massa gabungan mahasiswa dan buruh di Bandar Lampung, Rabu (7/10/2020), disusupi sejumlah oknum pelajar. Bahkan, para oknum pelajar tersebut bertindak anarkis dengan melempar batu ke arah gedung dewan hingga menyebabkan seorang anggota polisi terluka. Fakta Aksi Ribuan Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja Disahkan, Lumpuhkan Pusat Kota hingga Disusupi.
Seorang oknum pelajar terlihat mengacungkan jari dari balik kawat duri yang dipasang polisi. Aksi penolakan pengesahan UU Cipta Kerja yang dilakukan oleh massa gabungan mahasiswa dan buruh di Bandar Lampung, Rabu (7/10/2020), disusupi sejumlah oknum pelajar. Bahkan, para oknum pelajar tersebut bertindak anarkis dengan melempar batu ke arah gedung dewan hingga menyebabkan seorang anggota polisi terluka. Fakta Aksi Ribuan Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja Disahkan, Lumpuhkan Pusat Kota hingga Disusupi. (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra)

Dalam aksi penolakan tersebut, ternyata terlihat pula rombongan pemuda diduga pelajar.

Hal tersebut terlihat dari pakaian yang dikenakan oleh puluhan pemuda tersebut.

Tak hanya menyusupi massa aksi yang merupakan mahasiswa, para oknum pelajar tersebut juga bertindak anarkis.

Mereka mencoba menerobos barikade kawat duri yang dibuat oleh polisi.

Karena tak mampu melewati, para oknum pelajar tersebut melakukan pelemparan.

"Kami (pelajar) juga ingin menyampaikan aspirasi," teriak salah pelajar.

Untuk menahan kericuhan, pihak kepolisian setempat menyemburkan tembakan air (water canon).

Saat ditanyai, sejumlah mahasiswa mengaku sekumpulan pelajar tersebut bukan bagian dari mereka.

"Mahasiswa sepenuhnya berada di badan jalan di depan pintu masuk gedung dewan."

"Sementara mereka (oknum pelajar) tersebut melakukan kerusuhan di lingkungan lapangan (korpri) di sisi lainnya," ujar salah seorang mahasiswa.

6. Petugas Terluka

Seorang anggota polisi mendapat perawatan setelah terluka akibat lemparan batu. Aksi tolak UU Omnibus Law di DPRD Lampung ricuh setelah massa pelajar mencoba menerobos masuk ke dalam lingkungan gedung DPRD Lampung, Rabu (7/10/2020). Aksi Tolak UU Omnibus Law di DPRD Lampung Ricuh, 1 Anggota Polisi Terluka Kena Lemparan Batu.
Seorang anggota polisi mendapat perawatan setelah terluka akibat lemparan batu. Aksi tolak UU Omnibus Law di DPRD Lampung ricuh setelah massa pelajar mencoba menerobos masuk ke dalam lingkungan gedung DPRD Lampung, Rabu (7/10/2020). Aksi Tolak UU Omnibus Law di DPRD Lampung Ricuh, 1 Anggota Polisi Terluka Kena Lemparan Batu. (Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa)

Akibat dari tindakan anarkis oknum pelajar tersebut, seorang petugas mengalami luka ringan terkena lemparan batu.

Satu anggota polisi terluka, setelah sejumlah oknum pelajar yang ikut dalam aksi demonstrasi memaksa masuk ke dalam area DPRD Lampung, Rabu (7/10/2020).

Sebelumnya, para oknum pelajar ini berusaha masuk ke dalam area DPRD Lampung melalui Lapangan Korpri.

Namun, oleh pihak kepolisian dengan sigap membentangkan kawat berduri.

Tak terima diblokade, para oknum pelajar ini pun langsung melempari anggota dengan batu, kayu dan juga botol air.

Alhasil satu anggota terluka di bagian mulutnya hingga berdarah.

Anggota polisi tersebut langsung diamankan oleh rekannya guna pertolongan pertama.

"Sabar adik-adik sabar, turunkan ego kalian," seru mahasiswa yang ada di sisi gerbang DPRD Lampung.

Namun imbauan itu rupanya tak mempan.

Para oknum pelajar pun makin tak terkendali dan melempari batu.

Hingga akhirnya polisi menurunkan water canon untuk membubarkan massa oknum pelajar.

(Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa/V Soma Ferrer)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved