Kasus Corona di Bandar Lampung
Masuk ke Bandar Lampung Wajib Rapid Test, Satgas: Segala Usia Termasuk Anak-anak dan Lansia
Pengunjung Kota Bandar Lampung harus menunggu hasil rapid test sebelum melanjutkan perjalanan.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Reny Fitriani
Dalam rapat itu, wali kota menjaskan langkah-langkah yang akan dilakukan termasuk perkembangan Covid di Bandar Lampung.
Salah satu langkahnya adalah rapid test massal ini.
Wali kota meneruskan, nantinya di setiap titik pintu masuk Kota Bandar Lampung akan ada 10 petugas yang melakukan rapid test.
Pemkot menyediakan 5.000 alat rapid test untuk pelaksanaan selama 5 hari atau sampai 30 Oktober mendatang.
Pemkot bersama Satgas Covid juga akan memperketat penjagaan di tempat-tempat wisata, termasuk tempat hiburan dan rumah makan.
Sebanyak 650 personel yang dibagi 20 tim akan diturunkan untuk melakukan patroli di tempat-tempat tersebut.
"Tiap hari tim akan patroli. Sampai swalayan juga kita pantau," jelas Herman HN.
Patut Prokes
Dalam kesempatan itu, wali kota juga kembali mengingatkan masyarakat agar patuh protokol kesehatan termasuk saat momen libur panjang Hari Sumpah Pemuda dan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Menjelang libur tanggal 28, 29 sampai 30 Oktober, saya minta kepada masyarakat Bandar Lampung agar laksanakanlah protokol kesehatan. Apalagi kita sudah zona merah," ungkap Wali Kota Herman HN.
Dia membeberkan, kasus konfirmasi di Kota Tapis Berseri terus mengalami penambahan.
"Apalagi Bandar Lampung sudah zona merah. Hari ini nambah 19, kemarin 27, kemarin lagi 31, meningkat terus," bebernya.
Menurutnya, penyumbang penambahan angka Covid tak sedikit yang berasal dari perkantoran hingga pelayanan kesehatan.
Herman mencontohkan seperti dari bank, rumah sakit hingga puskesmas.
"Terpaparnya dari luar, saat perjalanan dinas atau dari keluarganya yang datang ke Lampung dan menulari. Kunjungan-kunjungan ini yang menjadi tempat penularan," imbuhnya.