Kasus Corona di Bandar Lampung

Masuk ke Bandar Lampung Wajib Rapid Test, Satgas: Segala Usia Termasuk Anak-anak dan Lansia

Pengunjung Kota Bandar Lampung harus menunggu hasil rapid test sebelum melanjutkan perjalanan.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer
Jubir Covid-19 Bandar Lampung Ahmad Nurizki. Masuk ke Bandar Lampung Wajib Rapid Test, Satgas: Segala Usia Termasuk Anak-anak dan Lansia 

Belum lagi ada juga pedagang di Pasar Pasir Gintung yang turut terpapar Covid-19, usia 70 tahun dan meninggal Kamis kemarin.

Bahkan dalam kurun dua bulan sepanjang September-Oktober 2020, kasus konfirmasi di Bandar Lampung diakuinya mencapai 550 lebih.

"Harus waspada bener, semua harus lebih hati-hati," pintanya.

Pihaknya juga akan membagikan masker kembali sebanyak 500 ribu secara bertahap melalui tim patroli dan personel di setiap kecamatan.

Herman HN mengatakan, tidak akan menerapkan denda kepada masyarakat.

"Lebih ke kesadaran masyarakat, sosialisasi terus menerus, kalaupun dihukum hanya suruh nyanyi-nyanyi," jelas dia.

Wali kota dua periode ini mengatakan, tidak melarang tempat wisata beroperasi, namun harus mengedepankan dan mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan pakai sabun.

Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bandar Lampung Ahmad Nurizki Erwandi menambahkan, terdapat dua tindakan berbeda bila menemui hasil reaktif saat rapid test di dua posko pintu masuk Bandar Lampung.

Jika pendatang yang reaktif, maka tidak boleh masuk Bandar Lampung. Jika warga Bandar Lampung sendiri, maka diarahkan untuk isolasi mandiri dan hasilnya diberikan kepada satgas kecamatan, pengurus kelurahan dan RT. Agar dipantau proses isolasinya.

Penularan

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli menilai masuknya Badar Lampung sebagai zona merah covid-19 akibat dari meningkatnya angka konfirmasi di sektor perbankan.

"Iya, banyak banget ini yang tertular dari aktivitas perkantoran. Sebagian besarnya di sektor perbankan," ucap Edwin Rusli, kemarin.

Ia menjelaskan, hampir keseluruhan pasien Covid-19 yang berasal dari sektor perbankan berkategori tanpa gejala.

Sementara Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana mengatakan, tenaga kesehatan banyak terpapar Covid dari luar rumah sakit.

Pihaknya terus melakukan evaluasi dan mengkaji asal virus yang menginfeksi para tenaga kesehatan.

"Kemungkinan terkenanya tidak saat mereka di rumah sakit. Dari tracing pasien tersebut, bukan dari pelayanan kesehatan," kata Reihana.

Dirinya yakin setiap 14 hari semua petugas kesehatan di seluruh rumah sakit tersebut dilakukan screening.

"Jadi sepertinya mereka (nakes) ini didapat dari suami ataupun keluarga lainnya," kata Kadiskes Lampung ini. (Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved