Berita Nasional
Tarif Rapid Tes Antigen di Lampung dan Luar Jawa Rp 275 Ribu
Pemerintah menetapkan batas harga tertinggi atau tarif rapid test antigen sebesar Rp 275 ribu untuk daerah-daerah di luar Jawa seperti Lampung.
Sebagai warga Jakarta yang kerap bolak balik ke Lampung, dirinya memang selalu membawa rapid test antigen.
"Gak masalah, ini sudah biasa saja bawa rapid test antigen. Yang penting saya terbang bisa nyaman dan tidak was-was memikirkan corona," kata dia.
Pantauan Tribun di bandara, calon penumpang hanya menyertakan rapid tes antibodi. Suasana di bandara juga terlihat normal, tidak ada lonjakan penumpang.
Komentar DPRD
Wakil Ketua I DPRD Kota Bandar Lampung Aderly Imelia Sari mengungkapkan, kewajiban menyertakan rapid test antigen akan memberatkan warga yang bepergian. Sebab, tidak semua orang yang bepergian ke luar daerah baik itu menggunakan pesawat atau kapal, dari kalangan ekonomi mampu.
"Secara finansial seseorang kan kita tidak tahu. Kadang mereka cuma mampu beli tiket pesawat saja sudah Alhamdulillah. Sehingga ketika diwajibkan melampirkan rapid antigen, maka akan menjadi beban tambahan," kata dia.
Menurutnya, kalau masih sebatas rapid test saja tidak akan begitu memberatkan. Karena bisa mengunjungi puskesmas yang biayanya masih terjangkau semua kalangan.
Namun secara keseluruhan politisi Partai Gerindra ini mendukung kebijakan pemerintah guna menekan penyebaran Covid 19.
"Karena ini kebijakan dari pusat, kita (DPRD) di daerah harus mengikuti. Tapi apakah pihak eksekutif bisa membantu memfasilitasi orang orang yang memang tidak mampu, seharusnya itu(perlu dipertimbangkan)," kata Imelia.
Anggota Komisi V DPRD Lampung Apriliati memiliki pendapat berbeda. Menurutnya, orang yang bepergian dengan pesawat berasal dari kalangan ekonomi menengah atas dan kewajiban melampirkan suket rapid test antigen itu upaya menekan penyebaran Covid.
"Persoalannya pada sosialisasi yang belum massif. Ini menjadi tugas kita bersama. Sebab, kalau harus disosialisasikan terlebih dahulu keburu habis masa liburannya," ujar dia.
Sementara penelusuran Tribun, dua laboratorium swasta di Bandar Lampung yakni Prodia dan Pramita belum menyediakan layanan rapid test antigen ini.
Padahal Diskes Bandar Lampung sudah menyatakan bahwa seluruh puskesmas di kota ini belum melayani rapid test antigen.
Baca juga: Pengakuan Pria yang Digigit Buaya Saat Berenang di Pantai hingga Terseret 20 Meter
Baca juga: Pria di Balikpapan Nekat Arungi Lautan hanya Pakai Galon Kosong Menuju Pulau Jawa
Kepala Diskes Bandar Lampung Edwin Rusli meminta warga melakukan rapid test antigen di layanan kesehatan swasta. (tribun network/byu/som)