Banjir di Tanggamus
Tanggul Sungai Way Bulok Tanggamus Jebol sejak 5 Tahun Lalu
Sebab tahun 1990-an lalu pernah ada banjir besar karena tidak ada tanggul. Akhirnya dibangun tanggul dan tidak banjir lagi.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Daniel Tri Hardanto
"Untuk kerusakan lahan pertanian maupun sawah belum dapat kami pastikan. Menunggu pendataan Dinas Pertanian," jelas Budiman.
Menurut Kapolsek Pugung Inspektur Dua Okta Devi, saat kejadian anggotanya langsung ke lokasi memonitor bencana dan mengamankan lokasi dan situasi, serta bantu evakuasi warga.
Sebab saat kejadian, jalan lintas yang menghubungkan Kecamatan Bulok, Tanggamus dan Kecamatan Pardasuka, Pringsewu tergenang air.
Akibatnya, kendaraan tidak bisa melintas.
"Tidak ada korban jiwa. Kerugian masih didata. Namun banjir merendam lebih dari rumah, satu masjid, dan SMPN 1 Bulok. Kami berkoordinasi dengan uspika dan lintas instansi guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan," ujar Okta.
Ia mengaku, sejak dari kejadian hingga pasca banjir, kondisi dua pekon kondusif dan warga masih beraktivitas memberesi dan membenahi rumah serta barangnya yang terendam air.
Air Sungai Meluap
Banjir melanda Pekon Sukamara dan Banjarmasin, Kecamatan Bulok, Tanggamus, Rabu (6/1/2021).
Banjir tersebut diakibatkan meluapnya air Sungai Way Bulok dan tiga titik tanggul jebol.
Menurut Herlizen, warga Pekon Banjarmasin, banjir ini termasuk besar dan baru pertama terjadi.
Biasanya air hanya di dalam alur sungai, namun kali ini menggenangi permukiman warga.
"Banjirnya besar. Air di rumah-rumah bisa sampai satu meter. Baru ini banjir sebesar ini," ujar Herli.
Ia mengaku, banjir diakibatkan air sungai yang volumenya tinggi setelah hujan pada Selasa (6/1/2021) petang dan jebolnya beberapa tanggul sungai.
"Air yang masuk ke rumah-rumah karena tanggul sungai. Kebetulan tanggul yang jebol itu di daerah dekat rumah saya," ujar Herli.
Ia mengaku, meski banjir lumayan besar tapi tidak ada warga yang mengungsi.
Jika mereka keluar rumah karena menyelamatkan diri saat air masih tinggi.
Warga mengalami kerugian karena barang yang hanyut terbawa air.
Namun, kerusakan rumah rata-rata masuk kategori ringan.
Menurut Adri, warga lainnya, banjir datang tiba-tiba.
Warga baru sadar saat air memasuki rumah mereka karena saat itu kondisinya petang dan hujan.
Baca juga: Diskes Sebut Semua Tempat di Tanggamus Sudah Terjadi Penyebaran Covid-19
"Tahu-tahu air langsung masuk rumah saja, ya sudah langsung cepat-cepat keluar sama yang lainnya menyelamatkan diri. Barang-barang tidak bisa dibawa. Yang penting selamat," ujar Adri. (Tribunlampung.co.id/Tri Yulianto)