Kasus Suap Lampung Tengah
Mata Wagub Nunik Berkaca-kaca Bantah Mahar dari Mustafa
Wanita yang biasa disapa Nunik ini mengaku keberatan dengan kesaksian Midi Iswanto, Khaidir Bujung, dan Musa Zainudin.
Penulis: hanif mustafa | Editor: Daniel Tri Hardanto
Namun agar mendapat rekomendasi dari DPP PKB, maka harus ada surat dukungan dari DPW yang ditandatangani oleh ketua DPW.
"Saat itu saya sudah vakum karena tersandung kasus dan saya sudah di Rutan Guntur KPK, tapi secara administratif saya masih ketua sehingga meminta tanda tangan saya," ujar Musa.
Musa pun mengatakan jika yang menghadap meminta tanda tangan tersebut adalah Midi Iswanto dan Khaidir Bujung.
"Saya sampaikan ini Bu Nunik udah setuju belum. Begitu sudah dan semua clear PKB menudukung Pak Mustafa, saya tanda tangan," jelas Musa.
"Tapi kenapa malah rekomendasi tersebut tak jadi?" tanya JPU KPK Taufiq Ibnugroho.
"Nah itu saya kaget. Saya dapat info dari Bujung dan Midi kalau mereka gak berdaya. Tapi ada yang janggal. Yang tadinya disetujui Pak Muhaimin tiba-tiba berubah," jawab Musa.
Musa pun blak-blakan jika ia mendapat kabar kalau Muhaimin menerima uang Rp 40 miliar dari Sugar Group untuk dukungan Arinal Djunaidi dalam pencalonan gubernur Lampung.
"Mungkin karena besar akhirnya yang kecil dikorbankan. Yang susah itu bawah," kata Musa.
"Informasi dari mana?" cecar JPU Taufiq.
"Namanya Khairudin orang Demokrat saat berkunjung Pak Anas Urbaningrum ketemu saya bilang PKB gak mungkin dukung Mustafa. Soalnya PKB Jakarta sudah terima Rp 40 miliar dari Sugar Group semua sudah tahu," jelas Musa.
Musa pun tak mengetahui bagaimana proses sehingga Chusnunia Chalim berpasangan dengan Arinal Djunaidi.
"Saya gak tahu. Itu ketum yang memutuskan. Tapi Bu Nunik sempat menyampaikan bahwa akan mendampingi Arinal jadi gubernur dan gak bisa menolak, dan dia katanya capek. Tapi dipaksa Pak Muhaimin untuk mendampingi. Itu katanya kepada saya," jelas Musa.
"Apakah Muhaimin tahu jika Mustafa menyerahkan Rp 18 miliar?" tanya JPU Taufiq.
"Gak tahu. Mungkin ada kebijakan dari Ketum," jawab Musa. ( Tribunlampung.co.id / Hanif Mustafa )