Muktamar NU
Pemilihan Ketua Umum PBNU, Gus Yahya Sebut Banyak Pengurus Wilayah dan Cabang Inginkan Regenerasi
Kandidat calon ketua umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf yang juga Katib Aam PBNU mengungkapkan jika NU butuh regenerasi.
Marzuki kini juga menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur periode 2018-2023.
Kiai As'ad pernah menjabat sebagai Wakil Ketua PBNU periode 2010-2015 dan Wakil Ketua Badan Intelijen Negara (BIN) 2000-2011.
Kiai As'ad banyak melakukan kaderisasi di level bawah dengan mendirikan Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PKPNU).
Dari empat nama tersebut, nama Said Aqil Siradj dan Yahya Cholil disebut-sebut
memiliki basis pendukung kuat.
Itu terlihat pula pada peta konstelasi dukungan PWNU dan PCNU. Aksi saling klaim dukungan pun terjadi diantara masing-masing pendukungnya.
Ketua SC Panitia Muktamar M Nuh tak menampik keempat kandidat tersebut akan masuk dalam bursa pencalonan.
Menurut dia, pencalonan kandidat ketua umum dalam organisasi NU sangat terbuka.
"Siapa saja boleh, yang lain selain itu juga boleh jadi silahkan saja," kata M Nuh kepada awak media, Kamis (23/12/02021).
Baca juga: Muktamar NU 2021, Visi Gus Yahya Calon Ketua Umum PBNU: Menghidupkan Gus Dur
Kendati demikian, kata M Nuh, ada syarat minimal dukungan untuk bisa ditetapkan sebagai calon Ketua Umum.
"Minimal 99 suara. Siapa saja yang mencapai 99 suara atau lebih dari 99 suara itu yang masuk calon Ketum," ujar M Nuh.
"Yang dapat 99 suara tadi itu kemudian diminta untuk musyawarah di antara mereka," lanjut M Nuh menambahkan.
( Tribunlampung.co.id / Kiki Adipratama )