Mesuji
Sidak Minyak Goreng, Diskoperindag Mesuji Temukan 20 Dus Minyak Goreng yang Disimpan di Warung
Diskoperindag Mesuji mulai mendatangi warung di Pasar Gedung Ram yang dikabarkan masih memiliki stok minyak goreng.
Penulis: M Rangga Yusuf | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, MESUJI - Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Mesuji melakukan sidak minyak goreng, di Pasar Gedung Ram, Sabtu (26/2/2022).
Pantauan reporter Tribunlampung.co.id, Diskoperindag Mesuji mulai mendatangi warung di Pasar Gedung Ram yang dikabarkan masih memiliki stok minyak goreng.
Hingga saat berada di lokasi, benar saja Diskoperindag Mesuji menemukan minyak goreng merek Tawon yang disimpan di belakang warung tersebut.
Adi pemilik warung tersebut mengakui bahwa masih memiliki minyak tersebut sebanyak 20 dus yang hendak dijual.
"Ada 20 dus pak itu memang jatah kami dari distributor, kemarin jam 5 sore baru dateng. Dan saat ini kami juga masih bingung mau jualnya soalnya modalnya sendiri 1 liter sudah Rp 13.500," ujarnya.
Selanjutnya, Adi juga membantah jika dirinya menjual minyak goreng dengan cara mengawinkan dengan produk lainnya.
Menurutnya sampai saat ini ia bingung harus menjual minyak goreng tersebut dihargai berapa.
"Mangkanya saya ini masih bingung mau jual berapa, kalaupun harus ditentukan jual Rp 14 ribu berarti saya hanya dapat Rp 500 perak."
"Jadi ini masih saya simpen belum dikeluarin, ini aja tadi ada yang beli kita jual Rp 16 ribu aja per liternya," sambungnya.
Oleh sebab itu, dengan kedatangannya Diskoperindag Mesuji ini ia justru meminta usulan untuk dijual berapakah harga minyak goreng tersebut.
Baca juga: Harga Karet di Mesuji Terus Meroket, Petani Jual Karet ke Pengepul Rp 10 Ribu per Kg
Terpisah, Kepala Bagain Ekonomi Pembangunan (Kabag Ekbang) Sekretariat Daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mesuji Arif Arianto mengatakan bahwa pihaknya mendatangi warung di Pasar Gedung Ram karena mendapatkan laporan dari masyarakat.
"Dimana laporan itu kalau ada minyak goreng dijualnya dengan paketan berupa barang, dengan harga per 2 liternya Rp 35 ribu dan harus belanja produk lainnya," ujarnya.
Arif menjelaskan untuk harga Het minyak makan sendiri diangka Rp 14 ribu per liternya.
"Iya buk untuk Het nya sendiri Rp 14 ribu, kalau memang benar modalnya sendiri sudah nipis diangka Rp 13500 dan keuntungan diangka Rp 2 ribu sampai Rp 3 ribu," jelasnya kepada pedagang.
Lebih lanjut, Arif juga meminta kepada pedagang untuk tidak menjual harga minyak yang tak wajar ditambah dengan mengkawinkan minyak goreng dengan produk lainnya untuk dapat membeli minyak goreng.
(Tribunlampung.co.id /M Rangga Yusuf)