Way Kanan

Pamit Tidak Lebaran di Rumah, Pria di Lampung Ditemukan Akhiri Hidup di Pohon Durian

Polsek Baradatu Polres Way Kanan langsung melakukan olah TKP dan menyelidiki peristiwa pria diduga akhiri hidup.

Penulis: anung bayuardi | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
dok
Pria di Way Kanan Lampung diduga akhiri hidup dengan seutas tali di pohon durian. 

Tribunlampung.co.id, Way Kanan - Polsek Baradatu Polres Way Kanan Polda Lampung mendatangi TKP seorang pria diduga mengakhiri hidup, Jum'at (6/5/2022) di Baradatu, Waykanan. 

Kepala Polres Way Kanan AKBP Teddy Rachesna melalui Kapolsek Baradatu Kompol Edy Saputra menuturkan peristiwa mengakhiri hidup ini terjadi pada Kamis, (5/5/2022) kemarin sekira pukul 16.00 WIB.

Pria tersebut mengakhiri hidup dengan seutas tali di pohon durian Kelurahan Campur Asri, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Waykanan. 

Saksi Wagiman (43), yang pertama kali menemukan tubuh pria inisial AE (26) langsung melapor ke Polsek Baradatu

Atas laporan itu, anggota Polsek Baradatu mendatangi TKP bersama Tim Medis Puskesmas Baradatu. 

Baca juga: Cerita Mantan Napi Teroris Jalani Ibadah Puasa Selepas dari Penjara, Merasa Hidup Lebih Tenang

Baca juga: Patroli Presisi Ramadan, Polisi Sasar Tempat Keramaian Cegah C3 di Way Kanan

Setiba di lokasi anggota Polsek Baradatu mendapati korban yang diduga mengakhiri hidup di pohon durian. Sehingga langsung melakukan olah TKP dan mencari keterangan saksi-saksi . 

Selain itu, medis melakukan pemeriksaan awal dari luar. Kemudian memotong tali yang terikat di dahan pohon durian. 

Jasadnya langsung dibawa ke rumahnya di Dusun Wonorejo, Kampung Bengkulu Rejo, Kecamatan Gunung Labuhan, Kabupaten Way Kanan

Setiba di rumahnya petugas Polsek Baradatu bersama Puskesmas Gunung Labuhan dan Tim Inafis Polres Way Kanan melakukan pemeriksaan ulang secara medis di bagian tubuh korban. 

"Hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Diduga korban sudah meninggal selama tujuh hari," kata Kapolsek Kompol Edy Saputra, Jumat (6/5/2022). 

Keterangan dari keluarga pada Januari 2022 lalu AE ikut ziarah Walisongo. Sepulangnya AE sering melamun dan sakit selama dua bulan. 

Selanjutnya Minggu, 17 April 2022 pukul 14.30 WIB setelah agak sembuh, AE minta untuk diantar ke rumah bibinya di Kampung Banjar Negara Kecamatan Baradatu Kabupaten Way Kanan hanya untuk main. 

Selanjutnya pada Kamis, 21 April 2022 pukul 15.00 WIB, AE diperkirakan pergi dari rumah bibinya tanpa pamit. 

Ketika di rumah bibinya AE tampak bengong jarang bicara. Sebelum pergi, malam harinya AE bicara dengan bibinya tidak akan lebaran di rumah. Diduga korban frustasi sakit perut tidak sembuh - sembuh.

(Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved