Lampung Utara

Warga Lampung Utara Sukses Jual Madu Trigona Rp 12,5 Juta Hasil Budidaya Mandiri

Andre Setiawan bisa menjual sekitar 50 botol madu trigona. Dalam satu botol berukuran 250 mililiter, madu trigona dijual dengan harga Rp 250 ribu.

Penulis: anung bayuardi | Editor: Heribertus Sulis
Tribunlampung.co.id / Anung Bayuardi
Ilustrasi Andre Setiawan (37) seorang warga desa Ibul Jaya, Kecamatan Hulu Sungkai, Kabupaten Lampung Utara budidaya madu trigona secara mandiri. 

Tribunlampung.co.id, Lampung Utara - Seorang pemuda asal Lampung Utara, Andre Setiawan (37) bisa meraup penghasilan Rp 12, 5 juta dari budidaya madu trigona.

Pemuda dari desa Ibul Jaya, Kecamatan Hulu Sungkai, Kabupaten Lampung Utara ini bisa menjual sekitar 50 botol madu trigona. Dalam satu botol berukuran 250 mililiter, madu trigona dijual dengan harga Rp 250 ribu.

"Kemarin total ada sekitar 50 lebih botol yang sudah yang dipasarkan kepada masyarakat sekitar. Dalam satu botol berukuran 250 mililiter di jual dengan harga Rp 250 ribu," katanya.

Andre Setiawan adalah seorang warga desa Ibul Jaya, Kecamatan Hulu Sungkai, Kabupaten Lampung Utara yang budidaya madu trigona secara mandiri.

Dia budidaya madu trigona dengan memanfaatkan ladang pekarangan miliknya.

Baca juga: Wisata Lebah Madu Pringsewu Dinilai Prospektif dan Berpotensi Bagus untuk Dikembangkan

Baca juga: Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Warga Lampung Utara Khawatir Pelayanan RS Kacau

Keputusan budidaya madu trigona ini lantaran melihat peluang betapa sulitnya mencari dan memanen lebah sialang di hutan. 

"Bisa dibayangin, cari madu dihutan pasti penuh dengan resiko tinggi," Jelas Andre, ditemui di tempat penangkaran lebah trigona, Minggu (26/6/2022).

Dari budidaya tersebut, ia berharap bisa membantu ekonomi masyarakat.

Secara analisis dijelaskannya, jika dua dusun dalam setiap rumah milik masyarakat bisa memanfaatkan 2 Lok (kotak) sarang lebah Trigona, maka 500 rumah berarti ada 1000 log (kotak) yang dimanfaatkan.

Jika proses ini bisa dijalankan dengan baik, nantinya setiap bulan dalam 1 Lok nya akan menghasilkan minimal 1 liter madu dan kalau dikalikan 2 Lok, maka dalam satu bulan itu mampu menghasilkan 1000 liter madu yang dihasilkan masyarakat dari dua dusun, dan hasilnya sudah tentu untuk masyarakat itu sendiri.

"Bisa dibayangkan kalau setiap bulan Desa kita ini mampu menghasilkan 500 liter," kata dia seraya tersenyum.

Saat ini ia masih fokus bagaimana cara merawat Trigona menjadi lebih baik dengan harapan hasil baik dan tentunya pemasaran yang baik.

"Kemarin total ada sekitar 50 lebih botol yang sudah yang dipasarkan kepada masyarakat sekitar. Dalam satu botol berukuran 250 mililiter di jual dengan harga Rp 250 ribu," katanya.

Adapun kemudahan budidaya Lebah Trigona diantaranya tidak menyengat, proses pengembangan lebih mudah karena di daratan, panen lebih mudah dan berkhasiat untuk kesehatan.

"Sepengetahuan saya, madu Trigona ini memiliki kandungan Anti Fungi, anti Bakteri, Anti Oksidan dan kandungan zat Propolis yang kaya akan nutrisi. Catatannya kalau madu murni itu tidak ada kadaluarsa." ucapnya.

Baca juga: 891 PPPK di Lampung Utara Terima SK 

Baca juga: Kasus DBD Meningkat, Ini Imbauan Diskes Lampung Utara Hadapi DBD

Dirinya mengakui bahwa saat ini masih terkendala pada permodalan, namun keadaan itu tidak menjadi suatu alasan untuk mundur dari tanjakan.

"Pokoknya terus berusaha dan usaha. Karena yakin saja akan ada hasil dalam setiap usaha,” katanya.

Menganal lebah trigona

Madu trigona adalah madu yang berasal dari lebah trigona. Lebah Trigona memiliki nama ilmiah Apis Trigona.

Mengutip tribunnews wiki, lebah trigona adalah jenis lebah madu yang paling banyak dipelihara secara tradisional oleh masyarakat kawasan hutan seluruh Indonesia.

Lima ratus spesies lebah madu klanceng Trigona yang tersebar di seluruh dunia yaitu Trigona Itama, Trigona scaptotrigona, Trigona laeviceps,Trigona apicalis dan Trigona thorasica.

Lebah madu klanceng Trigona banyak ditemukan di kawasan tropis atau subtropis diantaranya Australia, Afrika, Asia Tenggara dan kawasan Amerika Tropis.

Di daerah tropis Indonesia, yang berdekatan dengan garis khatulistiwa dengan hutan hujan dihuni lebih dari 29 spesies Trigona. 

Trigona dikenal sebagai lebah penghasil madu dan propolis.

Propolis adalah zat resin lilin dari getah tanaman yang mengandung mineral dan antibiotik untuk kesehatan manusia.

Trigona memiliki nama lokal yang sudah terkenal sejak lama, yaitu di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat disebut klanceng, dan di Kalimantan Selatan disebut kelulut, serta di seputar Jawa Barat dan Banten disebut teuweul. (2) 

Ciri-ciri lebah trigona

Spesies lebah ini bertahan hidup dengan cara menggigit, bukan menyengat.

Salah satu perbedaan fisik spesies lebah ini dapat dilihat dari bentuk sarangnya.

Sarang lebah madu spesies Apis berbentuk heksagonal, sedangkan sarang lebah Trigona berbentuk seperti pot atau kendi bulat yang melintang secara horizontal. 

Perbedaan dengan Madu Lainnya

- Lebih mahal

Karena lebah Trigona mengahasilkan madu hanya 100-200 ml per 3 bulannya.

- Rasa lebih asam

kadar keasaman madu ini mencapai 3,05-4,55.

Tekstur madu klanceng lebih cair dari madu biasa karena kadar airnya lebih banyak, yakni berkisar antara 30-35 persen.

Dari segi fisik, madu klanceng memiliki warna cokelat amber.

Selain madu, lebah Trigona juga menghasilkan bee pollen dan propolis yang sering diolah menjadi produk kesehatan karena memiliki manfaat bagi manusia.

Bee pollen adalah butiran tepungsari bunga jantan yang merupakan makanan tambahan bagi lebah, sedangkan propolis adalah lem lebah untuk melindungi sarang dari serbuan predator. (3)

Kandungan dan Manfaat

- Antioksidan

Madu Trigona atau klanceng memiliki senyawa antioksidan bernama protacatechuic acid (PCA), 4-hydroxyphenylacetic acid, dan serumen.

PCA merupakan antioksidan kuat yang terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka.

- Antibakteri

Manfaat madu klanceng ini datang dari kandungan hidrogen peroksida, flavonoid, senyawa fenolik, dan peptida antibakterial.

Beberapa penelitian mengungkap bahwa konsumsi madu klanceng dapat menyembuhkan infeksi akibat bakteri E. coli, B. subtilis, P. syringae, M. luteus, B. megaterium, dan B. brevis.

Hidrogen perokside juga merangsang produksi sitokin yang merupakan respon tubuh untuk membunuh bakteri jahat.

Hidrogen peroksida dapat menarik leukosit ke daerah luka serta dapat menstimulasi limfosit B, limfosit T, dan neutrofil untuk melawan bakteri.

- Antiperadangan

Madu klanceng juga mengandung senyawa fenolik yang dapat melawan proses peradangan di dalam tubuh.

Fungsi ini mirip dengan reaksi antioksidan yang dapat mencegah terjadinya stres oksidatif yang dapat mengakibatkan munculnya berbagai masalah kesehatan pada tubuh, seperti tumor dan kanker.

(Tribunlampung.co.id/Anung Bayuardi)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved