Berita Lampung
Kericuhan Mahasiswa Unila Dimulai dari Saling Tatap saat Pinjam Gedung UKM Kebangsaan
UKM Mahepel coba pinjam gedung UKM kebangsaan namun tidak ada kesepakan justru mahasiwa lain yang turut diskusi cekcok.
Penulis: Bayu Saputra | Editor: Tri Yulianto
Kemudian juga kakak tingkat Mahepel Kelvin sempat tertinggal dari kericuhan tersebut.
Hingga akhirnya massa bisa tarik mundur, dan pihaknya itu dikeroyok oleh 15 orang.
"Kami juga minta tolong dan setelah itu mulai satpam Feb datang melerainya," kata Beni.
Ia mengaku, Mahepel ingin ada penyelesaian, tapi ketika ingin melerai kakak tingkat tersebut dipukul.
"Jadi siapa yang mukul kakak tingkat saya ini, dan kami sempat visum serta membuat laporan kepolisian," kata Beni.
Kalau awalnya sempat dimediasi pihak dari Mahepel siap, tetapi HMI menolak.
Mahepel menunggu itikat berdamai dari HMI Komisariat Ekonomi dan pihaknya terbuka.
Diskusi Pinjam Gedung Alot
Sementara itu, M Ridho Alhazmi selalu mahasiswa FEB Unila yang ada pada saat kejadian itu bersama Ketua UMK Kebangsaan Raga menjelaskan bahwa dirinya datang pada saat itu bukan kapasitasnya sebagai ketua HMI Komisariat Ekonomi Unila.
Melainkan dirinya datang bersama Ketua UMK Kebangsaan Raga itu karena pada saat itu diajak oleh Raga untuk bersama ke kampusnya.
"Memang pada saat itu dirinya bersama dengan Raga yang juga anggota HMI Komisariat Ekonomi Unila membicarakan gedung UKM Kebangsaan dan di sana dari pihak mereka ada 12 orang," kata Ridho.
Memang pembicaraan itu antara Raga dan Beni dari Mahepel, dan memang obrolan kedua belah pihak itu cukup alot dan keras.
Kemudian tensi obrolan mulai tinggi dan dirinya hanya mendampingi adiknya Raga.
Hingga akhirnya ramai dari Mahepel, setelah selesai obrolan tersebut dan dirinya mau pulang.
Pada saat itu dirinya didorong karena kata mereka mukanya saya tidak enak.