Berita Lampung
Trombosit Anjlok hingga 5.300, Anak 9 Tahun di Lampung Utara Meninggal Diduga DBD
Bocah yang meninggal dunia diduga akibat DBD di Lampung Utara berinisial MZA (9), putra pertama pasangan Novi Hendri dan Refiyani Oktari.
Penulis: anung bayuardi | Editor: Robertus Didik Budiawan Cahyono
Tribunlampung.co.id, Lampung Utara - Seorang bocah di Lampung Utara meninggal dunia diduga akibat demam berdarah dengue (DBD).
Bocah yang meninggal dunia diduga akibat DBD di Lampung Utara berinisial MZA (9), putra pertama pasangan Novi Hendri dan Refiyani Oktari
Siswa kelas 4 SDIT Insan Robani itu meninggal dunia diduga kena DBD, setelah di rawat di rumah sakit wilayah Abung Selatan Lampung Utara pada Rabu (16/11/2022) sekitar pukul 19.20 WIB.
Bojes sapaan akrab dari Novi Hendri menjelaskan, putra sulungnya itu awalnya mengalami demam tinggi.
Kemudian, dibawa ke rumah sakit terdekat rumahnya.
Disana, MZA dilakukan pemeriksaan lengkap darah.
Baca juga: RSUD Ryacudu Lampung Utara Jadi Balai Rehabilitasi Narkotika
Baca juga: Anak Bunuh Ayah di Lampung Utara karena Tak Boleh Makan Buah, Pelaku Tak Menyesal
Hasilnya, anaknya tersebut diketahui trombositnya turun hingga mencapai 9.700.
Dokter juga mendiagnosa anaknya terkena DBD.
Akhirnya, dirinya bersama keluarga memutuskan MZA untuk dirawat di rumah sakit tersebut.
Selama enam jam sekali, anaknya juga dilakukan pemeriksaan darah.
Hasil pemeriksaan darah yang kedua, trombosit MZA kembali turun jumlahnya hanya 7.000-an.
Hingga pada akhirnya, Rabu (16/11/2022) selepas magrib, anaknya mengalami koma.
Hingga pada akhirnya, selepas solat Isya, nyawa anaknya tidak tertolong.
“Anak saya ninggalnya sekitar pukul 19.20,” ujarnya saat ditemui di rumah duka, Kamis (17/11/2022).
Sebelum koma, anaknya sempat diambil kembali darahnya.
Kembali jumlah trombosit MZA mengalami penurunan.
“Saat itu, jumlah trombositnya hanya 5.300 an,” katanya.
Saat dirumah sakit, dirinya juga sempat tidur di samping jenazah anaknya.
Ada pengalaman yang tidak dilupakan olehnya.
Anaknya tersebut rajin membangunkan dirinya untuk melaksanakan solat subuh.
“Pah bangun, sudah adzan subuh. Waktunya solat,” jelas dia mengenang ucapan putranya.
Beda ceritanya, pada Kamis pagi tadi, dia tidak mendengarkan kalimat yang keluar dari putra sulungnya itu.
“Tadi pagi sudah gak ada yang bangunin,” ujar pria yang bekerja sebagai PNS ini.
Muhammad Zio Alfarizi sudah dikebumikan pada Kamis (17/11/2022) sekitar pukul 10.30 WIB.
Zio dimakamkan di pemakaman umum desa Candimas, Kecamatan Abung Selatan, Lampung Utara.
Para tetangga, keluarga serta rekan kerja dari Novi Hendri berdatangan kerumahnya untuk berbela sungkawa.
( Tribunlampung.co.id / Anung Bayuardi )