Berita Lampung

Kades Hajimena Lampung Selatan Benarkan Pesan Setorkan Lagi Uang BPNT ke Aparat Desa

Kepala Desa Hajimena, Kecamatan Natar Lampung Selatan Abu Bakar akan tukarkan uang dengan paket sembako.

Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Dok warga
Kepala Desa Hajimena Abu Bakar, membenarkan adanya pesan yang tersebar di WhatsApp pada penerima BPNT di Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. 

"Di semua desa di Natar begitu semua, coba cek lah mereka yang Rp 600 ribu harus setor, nanti kita jadikan sembako," ucapnya

Maka dari itu, kata Abu, pihaknya ingin mengetahui terlebih dahulu jumlah warga yang menyetor bantuan tersebut.

Lalu, kata Abu, ketika sudah mengetahui jumlah warga yang menyetor bantuan tersebut, barulah pihaknya menyetor ke PT Amal untuk menyiapkan sembakonya.

Abu menjelaskan pencairan BPNT yang sekarang, dilakukan berbarengan dengan BLT BBM dan diambil langsung di Kantor Pos.

"Mereka kan harus ngambil di Kantor Pos BLT BBM-nya, sekalian aja dia orang ngambil tunai (BPNT). Tapi ketentuannya, yang Rp 600 ribu harus ditukar sembako," katanya.

Kini, kata Abu, mereka mengambil uang di Kantor Pos berupa uang yang Rp300 ribu BLT BBM, terus yang BPNT umum Rp600 ribu nanti ditukarkan sembako.

"Kalau PKH kan dikelola PKH, kemarin pembagiannya sudah," ucap Abu.

Abu menjelaskan, mekanisme pencairan BPNT melalui gesek ATM di Balai Desa lalu ditarik ke bank BRI terdekat.

Setelah itu, kata Abu, uang sembakonya diserahkan ke desa nanti ditukar sama sembako gitu.

Abu mengatakan tidak ada potong-potongan dalam penukaran semambako tersebut.

Baca juga: Penerima BPNT di Hajimena Lampung Selatan Resah, Beredar Pesan Bantuan Ditarik Lagi 

Baca juga: Mahasiswa Poltekkes Tanjung Karang Bisa Praktek di RSUD Bob Bazar Lampung Selatan

Menurutnya, isu pemotongan itu hanya dibuat-buat oleh warga yang nggak kooperatif.

Abu beralasan, harus melakukan pengkoordinasikan penukaran BPNT dengan sembako untuk pembuktian secara administrasi semata.

"Artinya, kami desa juga kan perlu bukti. Bahwa, benar uang itu memang dibelanjakan untuk sembako, makanya kami koordinir. Ya artinya, kalau mereka nggak mau setor juga nggak masalah sebenarnya," katanya

Abu memberikan pilihan bagi warganya yang tidak mau menukarkan bantuan uang tersebut dengan sembako, untuk memberikan bukti foto struk bahwa uang itu dibelanjakan untuk sembako gitu.

Menurutnya, cara yang ia lakukan dapat membantu masyarakat supaya tidak susah membelanjakan kebutuhan, karena pada waktu pembagiannya sembakonya mereka akan memfotonya barang yang diberikan sebagai dokumentasi desa.

Abu menduga ada provokator yang sengaja menghembuskan isu ada pemotongan uang bantuan.

"Namanya orang ramai, terus ada provokator itu dipotong segala macam akhirnya agak kacau kan gitu. Yang sudah-sudah kan memang begitu, mereka memang terima sembako," tandasnya.

( Tribunlampung.co.id / Dominius Desmantri Barus )

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved