Orang Tenggelam di Bendungan Way Rarem

BBWSMS Lampung Kurangi Debit Air Bendungan Way Rarem Lampung Utara Cari Korban Tenggelam

Dengan pengurangan debit air oleh BBWSMS Lampung harapannya mempermudah pencarian korban tenggelam di bendungan Way Rarem, Lampung Utara.

Penulis: anung bayuardi | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Dok BPBD Lampung Utara
Pembersihan eceng gondok oleh TRC BPBD Lampung Utara di lokasi korban tenggelam di Bendungan Way Rarem, Lampung Utara, Sabtu (3/12/2022). 

Tribunlampung.co.id, Lampung Utara – Balai Besar Wilayah Sungai Mesuji-Sekampung (BBWSMS) Pengairan Provinsi Lampung kurangi debit air untuk bantu cari korban tenggelam.

Dengan pengurangan debit air oleh BBWSMS Lampung harapannya mempermudah pencarian korban tenggelam di bendungan Way Rarem, Lampung Utara.

Hal ini dilakukan agar tim gabungan di Lampung Utara dapat menurunkan petugas serta alat penyelam untuk mencari korban yang tenggelam di Bendungan Way Rarem.  

Korban diduga berada di bawah tumpukan gulma berupa enceng gondok yang merupakan tempat korban terperosok.

Kepala Bidang (Kabid) Pencagahan dan Kesiap Siagaan BPBD Lampung Utara, Zulkarnaen saat dikonfirmasi mengaku bahwa saat melakukan pencarian tim mendapat kesulitan. 

Hal ini dikarenakan di dalam cekungan (mangkok) berisikan tumpukan enceng gondok dan limbah kayu yang berasal dari aliran air bendungan. 

Baca juga: Enceng Gondok Kendala Terberat Cari Korban Tenggelam di Bendungan Way Rarem Lampung Utara

Baca juga: Personel Gabungan Tempuh Berbagai Cara Cari Korban di Bendungan Way Rarem Lampung Utara

 Pihak BBWSMS juga akan mengurangi debit air bendungan Way Rarem, guna mempermudah penyelam menemukan korban.

Ia mengatakan tim gabungan Basarnas Provinsi Lampung dan BPBD Lampung Utara terus melakukan upaya pencarian terhadap Heri Sandi (30) pemuda warga Desa Pekurun Tengah Kecamatan Abung Pekurun.

Diketahui Heri Sandi terperosok kedalam cekungan Bendungan Way Rarem yang berisikan Enceng Gondok (Gulma) pada Jumat kemarin (2/12/2022) sekitar pukul 16.45 WIB.

Kendati demikian, pihaknya hingga saat ini terus berupaya untuk melakukan pencarian terhadap korban yang diduga terperosok ke bawah tumpukan enceng gondok dan tumpukan kayu tersebut.

"Pencarian sudah dilakukan sejak tadi malam sekitar pukul 23.30 WIB, bahkan dari pagi hari hingga saat ini Tim Basarnas yang berjumlah kurang lebih 40 orang terus berupaya melakukan pencarian terhadap korban," kata Zulkarnaen, Sabtu (3/12/2022).

Dikatakannya, menurunkan alat berat ikut membantu dalam upaya pencarian terhadap korban.

Alat berat tersebut diturunkan tepat di atas tumpukan gulma dan kayu untuk dilakukan pengerukan.

"Diperkirakan ketebalan tumpukan gulma dan limbah kayu ini mencapai 6 sampai 8 meter," ungkapnya.

"Kepada pihak keluarga, kami berharap agar tetap bersabar, apapun kendala yang kami hadapi, kami akan terus berupaya untuk menemukan korban," ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved