Berita Lampung
Siswa SMP Tewas Diterkam Buaya Saat Cari Ikan Bersama Ayah di Sungai Tulangbawang Lampung
Seorang siswa kelas 2 SMP tewas diterkam buaya saat memancing ikan di Kanal Blok 5, Minggu (8/1/2023) sekira pukul 12.30 WIB.
Penulis: Candra Wijaya | Editor: Daniel Tri Hardanto
Tribunlampung.co.id, Tulangbawang - Nasib malang dialami seorang bocah di Kampung Bumi Dipasena Agung, Kecamatan Rawajitu Timur, Tulangbawang, Lampung.
Ia tewas diterkam buaya saat memancing ikan di Kanal Blok 5, Minggu (8/1/2023) sekira pukul 12.30 WIB.
Adapun korban bernama Kholik (16), seorang siswa kelas 2 SMP.
Eko (40), warga Kampung Bumi Dipasena, membenarkan peristiwa menggegerkan itu.
"Terjadi pada hari Minggu siang kemarin sekira jam setengah satu (siang)," ujar Eko kepada Tribunlampung.co.id, Senin (9/1/2023).
Baca juga: Nasib Wanita Tanggamus Lampung Diserang Buaya saat Mandi di Sungai Jelang Maghrib
Baca juga: Seorang Buruh Tani di Tanggamus Lampung Diseret Buaya saat Mandi di Sungai Way Semaka
Eko menceritakan, saat itu korban bersama ayah berikut lima warga lainnya pergi mencari ikan.
Mereka memasang perangkap berupa waring di Kanal Blok 5.
"Korban pergi bersama ayahnya dan lima orang lainnya untuk memasang perangkap ikan di Kanal Blok 5," terang Eko.
Setibanya di lokasi, tiba-tiba seekor buaya menerkam tubuh korban.
Hewan predator itu menyeret tubuh korban hingga ke dasar kanal.
"Saat memasang perangkap ikan, korban yang saat itu bersama orangtuanya diterkam seekor buaya dan langsung membawa korban ke dasar kanal," paparnya.
Warga dengan dibantu anggota Satpolairud Polres Tulangbawang, Polsek Rawajitu Selatan, dan Koramil setempat langsung melakukan pencarian.
"Warga dibantu petugas langsung bergerak cepat melakukan pencarian kepada korban," ungkapnya.
"Bahkan puluhan speedboat dikerahkan guna melacak keberadaan korban saat itu," tambahnya.
Menurut warga, beberapa kali terlihat buaya itu muncul sebentar ke permukaan dengan mengigit tubuh korban.
"Sejumlah warga juga sempat melihat buaya tersebut keluar dan membawa korban ke permukaan," tuturnya.
Namun, pemandangan itu tidak berlangsung lama.
Setelah muncul, buaya tersebut kembali ke dasar kanal.
Menurutnya, kondisi air kanal yang sedang pasang tinggi membuat upaya pencarian menemui kesulitan.
"Kondisi kanal yang hingga saat ini sedang pasang tinggi membuat pencarian cukup sulit," ucapnya.
Setelah dilakukan pencarian selama 10 jam, korban dapat ditemukan dalam kondisi tak bernyawa.
"Setelah dilakukan pencarian selama 10 jam, tepatnya jam 10 malam, Minggu malam kemarin, korban ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia," terang Eko.
Tubuh korban ditemukan tidak jauh dari lokasi penyerangan.
(Tribunlampung.co.id/Candra Wijaya)
| 450 Dapur SPPG di Lampung Hasilkan 101 Ton Sampah per Hari |
|
|---|
| Pemkab Mesuji Lampung Didorong Ambil Alih Kasus Orangtua Rantai Anaknya |
|
|---|
| DLH Lampung Catat Produksi Sampah Program SPPG Capai 101 Ton per Hari |
|
|---|
| Gubernur Kukuhkan Agus Setiawan Jadi Kepala BPKP Lampung |
|
|---|
| Satlantas Polres Lampung Tengah Gelar Pam Rawan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/Siswa-di-Tuba-Lampung-Diserang-Buaya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.