Liputan Khusus
Superblok di Bandar Lampung Bisa Geser Pasar Online
Pengamat Ekonomi dari CURS, Erwin Octavianto adanya Superblok di Bandar Lampung bisa menggantikan pasar online asalkan harga murah juga.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Pengamat Ekonomi dari CURS, Erwin Octavianto adanya Superblok di Bandar Lampung bisa menggantikan pasar online.
Menurut Erwin Octavianto, hal itu bisa terwujud apabila Superblok di Bandar Lampung mampu menjual barang dengan harga murah.
Kemudian Superblok di Bandar Lampung bisa lebih tumbuh lagi jika rutin adakan festival kuliner.
Erwin Octavianto berpendapat, adanya Superblok sebagai alternatif karena saat ini masyarakat memiliki kecenderungan berbelanja secara online dibandingkan datang langsung.
Terlebih bisa mendapat harga yang lebih murah dengan kondisi barang yang sama.
Di lihat sisi lainnya, keberadaan festival kuliner turut menghadirkan warna tersendiri yang mempunyai pasar tak kalah ramai.
Baca juga: Investasi Pembangunan Superblok di Way Halim Capai Rp 2 Triliun, Bakal Dibangun 62 Lantai
Ini memberikan sebuah kesempatan bagi pelaku usaha untuk bersaing di tengah masifnya kehadiran ritel dan mall modern di luar kemudahan belanja secara online.
Namun satu hal yang belum tergantikan adalah keberadaan pasar tradisional yang tetap memiliki magnet tersendiri karena belum banyak yang bisa tergantikan secara online.
Apalagi yang dijual di pasar tradisonal memang tidak dalam bentuk ritel atau partai besar, tapi lebih ke skala kecil atau UMKM.
Menurut Erwin Octavianto, Superblok di Bandar Lampung merupakan kesempatan untuk pengembangan perdagangan dan jasa.
Dengan adanya Superblok di Bandar Lampung sektor perdagangan dan jasa bakal berkembang.
Dalam penilaian Erwin Octavianto, kondisi perkembangannya saat ini juga cukup baik.
"Pernah juga kami melakukan kajian ekonomi regional di 2015, menganalisa terkait dengan potensi, peluang investasi, hingga kegiatan-kegiatan perekonomian di Kota Bandar Lampung," ujar Erwin.
Ia menambahkan, terkait kawasan perdagangan dan jasa memang harus dilihatnya masing-masing.
Kalau dari aspek perdagangan tentu ada output yang diperdagangkan yang kemudian berdampak pada ekonomi masyarakat.
695.962 Usaha Sudah Pakai QRIS, di Lampung Tumbuh 27,80 Persen per Tahun |
![]() |
---|
Kendaraan ODOL Picu Jalan yang Sudah Diperbaiki di Lampung Cepat Rusak |
![]() |
---|
Gubernur Lampung Target Jalan Mantap 98 Persen Lima Tahun ke Depan |
![]() |
---|
Pemprov Lampung Targetkan 52 Ruas Jalan Diperbaiki Tahun Ini |
![]() |
---|
Dulu Kubangan Kini Beton, Progres Perbaikan Jalan Provinsi di Lampung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.