Berita Lampung
Sopir Angkot di Pesawaran Lampung Minta Pembangunan Terminal
Sopir angkot di Pesawaran minta pemkab setempat bisa membangun terminal untuk tempat mangkal angkutan umum.
Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id, Pesawaran – Para sopir angkutan kota (Angkot) di Gedong Tataan, Pesawaran, Lampung meminta pemerintah setempat untuk membangun terminal.
Pasalnya, selama ini para sopir angkot ini kerap mangkal di lokasi Tugu Pengantin Gedong Tataan, Pesawaran, Lampung.
Kondisi ini, membuat kondisi lokasi di Tugu Penganting Gedong Tataan kerap macet.
Selain itu, lokasi Tugu Penganten di nilai para sopir tidak strategis untuk mereka mangkal.
“Harusnya Pemkab Pesawaran membangun terminal untuk tempat angkot. Saat ini Pesawaran belum memiliki terminal,” kata Kamil, seorang sopir angkot kepada Tribun, Minggu (12/2/2023).
Saat ini, lanjutnya, para sopir angkot harus berhenti di terminal bayangan yang lokasinya didekat Tugu Pengantin.
Baca juga: Polres Pesawaran Polda Lampung Jumat Curhat di SMA 1 Kedondong Silaturahmi Guru dan Pelajar
Baca juga: Angkot di Pesawaran Lampung Dihentikan Polisi Karena Angkut Penumpang Sampai ke Atap
Kondisi pangkalan angot di terminal bayangan di Tugu Pengantin, kata Kamil, tidaklah strategis.
Selain kondisinya semerawut, lokasi untuk angkot memutar juga tidak cukup baik.
“Kalau ada terminal, angkot dan moda angkutan umum lainnya akan bisa lebih tertib,” ucap Kamil.
Tidak hanya itu, para pengguna jasa juga akan lebih mudah mengakses angkot di terminal.
Karenanya, ia berharap Pemkab Pesawaran dapat mempertimbangkan untuk membangun terminal bagi angkutan umum.
Aris Tama, seorang warga Desa Banjar Negeri, Kecamatan Way Lima, Pesawaran, Lampung yang kerap menggunakan angkot mendukung usulan pembangunan terminal untuk angkot.
Dikatakannya, fungsi dari Tugu Pengantin adalah taman untuk mempercantik Gedong Tataan sebagai ibu kota kabupaten.
Justru dengan banyaknya angkot yang mangkal di lokasi Tugu Pengantin, membuat keindahannya menjadi kurang.
“Setuju ada pembangunan terminal, jadi angkot tidak lagi mangkap di lokasi Tugu Pengantin,” ucapnya.
Hanya saja, lanjutnya, lokasi pembangunan haruslan mudah dijangkau masyarakat.
“Kalau lokasinya justru jauh, masuk ke dalam, justru pengguna jasa akan males. Harus yang mudah diakses,” terang Aris.
Sedangkan Akhtar warga Desa Gedong Tataan mengatakan, jika membuat terminal maka tentu itu dapat menghabiskan banyak anggaran.
Sebab, rute trayek angkot hanya sedikit saja dan minim penumpang.
“Mayoritas masyarakat saat ini lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi,” ujar Akhtar.
Bahkan, Akhtar melanjutkan untuk membangun terminal saat ini masih belum terdapat lokasi yang strategis.
Akhtar melanjutkan, masih setuju kalau angkot tetap berada di Tugu Pengantin.
“Di Tugu Pengantin juga sudah dilengkapi fasilitas seperti tempat duduk untuk menunggu angkot,” kata dia.
Namun, sebaiknya terminal hendaknya dibangun di kawasan tertentu seperti di arah Padang Cermin, Way Ratai sampai Kedondong.
“Disana masih belum ada angkot, tentu ini dapat menunjang kebutuhan angkutan masyarakat,” pungkas Akhtar.
(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)
Respons Anak Muda Lampung Soal Pro Kontra Royalti Lagu yang Diputar di Tempat Usaha |
![]() |
---|
Pemprov Lampung Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Potensi Megathrust dan Tsunami |
![]() |
---|
Sekdaprov Lampung Lantik 2 Kadis, Saipul Pimpin Dinas PMDT, Hanita Nahkodai Dinas PPPA |
![]() |
---|
DPRD Bandar Lampung Sahkan Raperda APBD Perubahan 2025, Pendapatan Rp 3,3 Triliun |
![]() |
---|
Pedagang di Bandar Lampung Masih Jual Beras dengan Harga Lama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.