Berita Lampung
Siswa SMP di Jati Agung Lampung Selatan Babak Belur Dikeroyok Kakak Kelas, Mata Kanan Korban Rusak
DDM (14), seorang siswa SMP swasta di Jati Agung, Lampung Selatan, babak belur setelah dikeroyok oleh kakak kelasnya.
Penulis: Dominius Desmantri Barus | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id, Lampung Selatan - Kasus perundungan atau bulliying kembali terjadi terjadi di ruang lingkup sekolah di Kabupaten Lampung Selatan.
Kali ini kasus perundungan terjadi pada siswa di Lampung Selatan yang usianya masih di bawah umur.
DDM (14), seorang siswa SMP swasta di Jati Agung, Lampung Selatan, babak belur setelah dikeroyok oleh kakak kelasnya.
Akibatnya mata kanan siswa SMP swasta di Jati Agung, Lampung Selatan tersebut harus dioperasi.
Baca juga: Guru dan Siswa SMKN 1 Katibung Lampung Selatan yang Di-bully Sepakat Damai
Hingga kini, DDM yang merupakan putra dari Waris Purwanto, seorang buruh bangunan itu, kini harus menjalani perawatan di rumahnya.
Mata kanan DDM harus dipasang pelindung untuk menghindari iritasi setelah operasi.
Ibu korban, Nuraini menceritakan, peristiwa perundungan yang terjadi pada anaknya tersebut terjadi pada akhir Februari lalu.
Kata Nuraini, awal mula terjadinya perundungan , ketika itu anaknya sedang bermain perang dasi rengan kakak tingkatnya.
"Waktu itu anak saya diajak kakak tingkatnya main perang dasi. Dan saat itu anak saya menang," kata Nuraini, Senin (6/3/2023).
Lalu kakak tingkatnya ini nggak terima karena kalah dari anaknya.
Kemudian, kata Nuraini, terjadilah aksi dorong-dorongan antara anaknya dengan kakak tingkatnya tersebut.
"Ketika terjadi aksi dorong-dorongan itu, anak saya terjatuh. Barulah kemudian dikeroyok," kata Nuraini.
Akibat peristiwa itu, siswa kelas 2 SMP itu harus dilarikan ke rumah sakit karena sejumlah luka penganiayaan yang dialaminya
"Setelah pengeroyokan itu, anak kami dilarikan ke Rumah Sakit Airan, terus dirujuk lagi ke Rumah Sakit Bintang Amin," ujarnya.
"Anak saya harus menjalani operasi mata, karena katanya ada bagian di matanya itu yang geser," tambah Nur.
Baca juga: Disebut Parasit, Siswa SMK di Lampung Selatan Di-bully Guru karena Belum Bayar SPP
Demi mencari keadilan untuk anaknya, Nuraini terus berkomunikasi dengan pihak sekolah.
Dia ingin mencari jalan keluar dari kasus ini dengan cara kekeluargaan.
Namun dikatakannya, pihak sekolah terkesan enggan menangani secara serius kasus tersebut.
Lanjut Nuraini, ia kecewa dengan pihak sekolah karena anaknya sudah menjadi korban perundungan oleh kakak tingkatnya.
Namun menurut Nuraini, pihak sekolah malah terkesan ogah-ogahan dan tidak serius menangani kasus yang terjadi pada anakanya tersebut.
Dikatakan Nuraini, dirinya sudah pernah meminta rekaman CCTV, tapi tidak dikasih dengan alasan CCTV-nya sudah kehapus.
Dirinya juga sudah pernah minta solusi kepada keluarga pelaku.
Saat itu ia malah dimintai patungan, padahal kata Nuraini, anaknya sudah jadi korban keberutalan anaknya.
Lalu kata Nuraini, ada bahasa dari keluarga pelaku, "kalau begini nggak apa-apa mending penjara aja".
Lantaran tidak menemukan titik terang atas penanganan kasus tersebut, pihak keluarga hari ini akan melaporkan ke Polsek Jati Agung, Lampung Selatan.
Polisi sendiri belum memberi keterangan terkait kasus ini, sebab orangtua korban baru hari ini melapor.
(Tribunlampung.co.id/ Dominius Desmantri Barus)
Pasutri Tewas Seusai Ditabrak Toyota Calya, Terpental ke Atas Kanopi Warung |
![]() |
---|
Hanan Masih Susun Kader Golkar Lampung yang Potensial untuk Masuk Kepengurusan Baru |
![]() |
---|
Warga Lambar Selamat Setelah Diterkam Harimau Sumatera, Alami 20 Jahitan Kepala |
![]() |
---|
Seusai Dendi Ramadhona, Kejati Lampung Bakal Panggil Saksi Lain Dalami Kasus SPAM |
![]() |
---|
Besok Terjadi Gerhana Bulan, BMKG Tegaskan Tidak Berpengaruh Signifikan pada Gelombang Laut |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.