Korban Dukun Pengganda Uang

Anak Warga Lampung yang Jadi Korban Dukun Pengganda Uang di Banjarnegara Akan Dirawat Neneknya

Dua anak korban dukun pengganda uang asal Pesawaran akan dirawat oleh pihak kakek dan neneknya.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Dedi Sutomo
Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
Ika Permatasari adik kandung dari Wahyu Tri Ningsih, istri dari Irsad kepada Tribun Lampung pada Kamis (6/4/2023). Wahyu Tri Ningsih dan suaminya Irsad jadi korban pembunuhan dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah. 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Kedua anak korban pembunuhan yang dilakukan oleh seorang dukung pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah, akan dirawat oleh kakek dan neneknya.

Diketahui, duanya merupakan anak dari pasangan Irsan dan Wahyu Tri Ningsih, pasangan yang jadi korban pembunuhan dukun pengganda. Keduanya merupakan warga Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

Rencana kedua anak Irsan dan Wahyu Tri Ningsih, korban dukung pengganda uang ini, akan dirawat pihak keluarga dibenarkan oleh adik kandung Wahyu Tri Ningsih, Ika Permatasari kepada Tribun Lampung, Kamis (6/4/2023).

Ika mengatakan, bahwa dua anak korban yakni Alda dan adik bungsunya akan tetap tinggal di rumah peninggalan dari orang tuanya.

Hal tersebut diketahui saat kakak kandung Irsad sempat mencoba untuk menawari Alda dan adiknya untuk tinggal bersama mereka di Kalianda.

Baca juga: Pemkab Pesawaran Lampung Fasilitasi Kepulangan Jenazah Korban Dukun Pengganda Uang

Namun, tawaran tersebut ditolak oleh Alda, putri sulung dua korban dukun pengganda uang.

Dikatakan oleh Ika, hal berdasarkan permintaan dari Alda yang masih hendak tinggal dan melanjutkan sekolah disini.

“Dia juga cuma mau tinggal sama mbahnya,” ucap Ika.

“Dan juga adiknya akan tetap disini,” ungkap Ika menambahkan.

Ia menyebut jika anak dari kakaknya itu kesemuanya perempuan.

Ika menuturkan, saat ini Alda masih berusia 16 tahun dan bersekolah di SMK di Kecamatan Negeri Katon.

Sedangkan sang adik masih berusia empat tahun.

Baca juga: Dukun Pengganda Uang Mbah Slamet di Banjarnegara Selalu Minta Korban Datang Bawa Mobil

Ika mengatakan, Alda saat ini sedang berada di perjalanan untuk menuju Banjarnegara dalam proses tes DNA.

“Berangkat tadi pagi jam 06.00 WIB bersama dengan kepolisian,” ucap Ika.

Ungkap Pertemuan Terakhir

Ika mengatakan, dirinya bertemu dengan kakak dan iparnya pada dua tahun lalu di tahun 2021.

Dia masih ingat saat itu Irsad dan Tri akan pamit ke Jawa untuk mencari uang.

Dan saat kepergian dari Irsad dan Tri merantau sempat berkomunikasi selama satu bulan.

Namun, setelahnya sudah tidak ada sama sekali komunikasi antar keduanya.

Akan tetapi, anak perempuan korban yakni, Alda pernah sempat berkomunikasi dengan keponakan Mbah Slamet yang bernama Miskam.

Dan komunikasi antar keduanya adalah bahwa kedatangan orangtuanya kesana adalah untuk menggandakan uang.

Setelahnya Ika tidak mengetahui informasi apapun dan putus kontak dengan kakak dan iparnya.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved