Pemkot Bandar Lampung

Kedatangan Ida Dayak ke Lampung Hoaks

Kabar kedatangan Ida Dayak untuk melakukan praktik di Lampung ditepis oleh pihak di Gedung Olympus Badminton Arena, Bandar Lampung.

|
Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Riana Mita
Pengelola Gedung Olympus Bandar Lampung menyebut rencana praktik Ida Dayak di gedung tersebut hoaks. 

Bahkan karena kehebatannya menyembuhkan banyak orang yang sakit, Ida Dayak disebut sebagai wanita sakti dan banyak diburu orang yang ingin berobat padanya.

Meski nama Ida Dayak banyak dipuja dan dianggap sakti, nyatanya wanita asal Kalimantan tersebut enggan dijuluki sebagai wanita sakti.

Ida Dayak mengakui bahwa dirinya pun hanya manusia biasa.

Hal serupa diungkapkan oleh anak Ida Dayak, Herman Ida Andriani.

Herman Ida Andriani membongkar kemampuan ibunya ternyata belum lama bisa melakukan pengobatan terhadap pasien.

Sang anak mengatakan ibunya itu baru mengambil langkah mengobati pasien dalam kurun waktu kurang lebih tiga tahun belakangan.

Sebelumnya Ida Dayak hanya menjual minyak urut yang merupakan warisan turun temurun dari keluarga.

Belakangan ini nama Ida Dayak marak menjadi perbincangan di berbagai jajaran sosial media.

Hal itu disebabkan keahliannya dalam mengobati warga yang mengalami masalah tulang, bahkan ada yang rela antri hingga berjam-jam untuk mendapatkan pengobatan.

Ida Andriani atau yang dikenal dengan Ida Dayak merupakan warga transmigrasi lokal yang bermukim di Desa Pasir Belengkong, Kecamatan Pasir Belengkong, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur.

Ida Dayak hanya memiliki seorang anak laki-laki bernama Herman Ida Andriani, yang juga sudah berkeluarga dan tinggal berdampingan dengan rumah orangtuanya.

"Dari dulu, ibu memang sudah berkeliling di berbagai pulau yang ada di Indonesia, seperti Sumatera, Papua, Sulawesi, pokoknya macam-macam sudah dikunjungi," terang Herman.

Dijelaskan, orangtuanya tersebut jarang berada di rumah lantaran kesibukannya dalam berjualan obat keras berbagai daerah.

Terkadang, kata Herman ibunya itu pulang ke rumah hanya untuk sekedar beristirahat dan setelah itu berangkat lagi.

"Kalau dulu itu tidak ada pasien lokal yang datang ke sini karena mungkin belum banyak yang tahu, cuman kalau sekarang semenjak viral banyak yang datang, ibaratnya dulu hanya pulang istirahat 2 minggu dan paling lama kemarin itu semenjak Covid-19 sampai 6 bulan di rumah," urainya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved