Berita Lampung

Pihak Olympus Badminton Arena Belum Laporkan Terkait Informasi Hoaks Pengobatan Ida Dayak di Lampung

Pengelola Gedung Olympus Badminton Arena sejauh ini belum membuat laporan resmi ke kepolisian terkait hoaks pengobatan Ida Dayak di Lampung.

Penulis: Riana Mita Ristanti | Editor: Teguh Prasetyo
Tribunlampung.co.id/Riana Mita
Pengelola Gedung Olympus Badminton Arena belum laporkan informasi hoaks pengobatan Ida Dayak di Lampung, Jumat (7/4/2023). 

Kronologi 

Febri kepada Tribun Lampung juga memaparkan bagaimana kronologi awal hoaksnya Ida Dayak di Lampung.

Ia mengatakan, hal tersebut bermula dari postingan Instagram @idadayak.real yang menyatakan Ida Dayak akan praktik pengobatan alternatif di Lampung.

"Saya telusuri akun itu dan ada WhatsAppnya, nggak lama saya diblokir. Terus sesudahnya postingan yang menyatakan Ida Dayak akan ke Lampung itu dihapus, diganti kota lain, nomor WhatsApp yang dicantumkan juga beda," teranganya.

Berselang beberapa hari, akun Facebook Handari Surya mempostingan hal yang sama.

"Waktu itu saya lihat postingannya sudah dibagikan 200 orang dan ada 50-an komentar, ramai lah," terangnya.

Tak lama, postingan akun Facebook Handari Surya tentang pengobatan tersebut juga dihapus.

"Terus ada yang komen di postingan lain di FB Handari Surya menanyakan terkait pengobatan Ibu Ida, dijawabnya 'maaf kak chat admin saja, saya hanya menyebarkan', berarti dia nggak tahu informasi itu benar atau tidak," paparnya.

Akan tetapi, menurut Febri hoaksnya kedatangan Ida Dayak di Lampung sudah menyebar luas.

"Tapi sudah terlanjur kesebar postingan kemana-mana, saya ditelponin orang, di WhatsAppin. Ada yang sudah transfer uang ke nomor orang tak bertanggungjawab, yang dateng ke sini 150-an ada. Dari Pesawaran, Way Kanan, Pringsewu, Metro, banyaklah. Saya kasihan, bahkan ada yang sakit itu sudah dibawa juga ke sini," paparnya.

Baca juga: Kedatangan Ida Dayak ke Lampung Hoaks

Jangan Mudah Percaya

Atas kegaduhan ini, Febri mengaku, pihak Gedung Olympus memasang pemberitahuan di pintu gedung. 

Selain itu, Febri juga meminta kepada media untuk menyebarkan ketidakbenaran berita ini.

Hal itu agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan atau penipuan.

"Kasian ada yang sudah transfer, ada yang jauh-jauh datang ke sini tapi ternyata itu tidak benar, apalagi sampai yang sakitnya sudah dibawa ke sini," paparnya.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan hal-hal yang belum dipastikan kebenarannya.

"Jangan juga share tanpa tahu hal itu benar atau tidaknya," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/ Riana Mita Ristanti)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved