Korban Dukun Pengganda Uang

Keluarga Minta Dimaafkan Kesalahan Irsad dan Istri, Korban Dukun Penggandaan Uang Asal Lampung

Pihak keluarga besar Irsad dan Wahyu Tri Ningsih minta agar masyarakat atau yang mengenal keduanya memaafkan kesalahan mereka.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
Pihak keluarga Irsad dan Wahyu Tri Ningsih minta maaf atas kesalahan almarhum dan almarhuman selama masa hidup. 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Pihak keluarga besar Irsad dan Wahyu Tri Ningsih, korban dukun pengganda uang dari Pesawaran Lampung minta agar masyarakat atau yang mengenal keduanya memaafkan kesalahan mereka selama hidup.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, Lampung Sanjaya pada Sabtu (8/4/2023) saat akan melepas kepergian jenazah ke pemakaman.

Sanjaya mengatakan, sebagai perwakilan keluarga besar, minta maaf apabila selama hidup Irsad dan Wahyu Tri Ningsih memiliki prilaku atau perbuatan yang tidak menyenangkan.

“Memang perlu diketahui, almarhum dan almarhumah meninggal dengan keadaan yang tidak terduga, maka, selaku perwakilan keluarga besar, maafkanlah keduanya,” kata Sanjaya.

Kemudian ia juga meminta masyarakat dapat mendoakan bersama-sama dalam mengiring kepergian jenazah.

Lanjut Sanjaya, dirinya turut berterimakasih kepada masyarakat yang telah hadir dalam membantu mulai dari melayat sampai prosesi pemakaman.

Baca juga: Pasutri Asal Lampung Ternyata 3 Kali Datangi Dukun Pengganda Uang

Dan dirinya menyampaikan, bahwa pada malam ini sampai tujuh hari ke depan akan menyelenggarakan takziah.

Sanjaya pun tak lupa mengucapkan terimakasih kepada jajaran Polres Banjarnegara, Polda Jawa Tengah, Pemkab Banjarnegara, Polres Pesawaran serta Pemkab Pesawaran, Lampung.

“Dan saat ini tiba saatnya jenazah akan dimakamkan, semoga yang ditinggalkan bisa ikhlas menerima semuanya,” pungkas Sanjaya.

Jenazah Irsad dan istri korban dukun pengganda uang Mbah Slamet dimakamkan di TPU Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran, Lampung.

Pemakaman pukul 09.00 WIB kemudian jenazah Irsad dan istri dimakamkan pada dua liang kubur yang letaknya berdampingan.

Suasana pemakaman Irsad dan istri tersebut diiringi rasa kesedihan yang mendalam, terlebih jenazah yang ada dalam peti dimasukan ke liang lahat.

Dan saat jenazah telah dimakamkan, terlihat anak korban Alda Cahya didampingi Helmi kakak Irsad serta Kapolsek Gedong Tataan, Kompol Hapran untuk melakukan tabur bunga.

Terlihat masih ada raut sisa kesedihan yang mendalam yang dirasakan oleh Alda.

Saat semuanya telah usai, langkah kaki pelayat mulai meninggalkan pemakaman.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved