Korban Dukun Pengganda Uang

Ibu dan Anak Hilang Sejak 2021, Keluarga Yakin Dibunuh Mbah Slamet

Identitas korban dukun pengganda uang, Mbah Slamet, kembali lagi terungkap. Dua orang yang diperkirakan ibu dan anak asal Magelang.

Facebook via TribunMuria.com
Foto ilustrasi, Theresia (kiri) dan Okta (kanan), yang diyakini keluarga tewas dibunuh Mbah Slamet. Identitas korban dukun pengganda uang, Mbah Slamet, kembali lagi terungkap. Dua orang yang diperkirakan ibu dan anak asal Magelang. 

Tribunlampung.co.id, Banjarnegara - Identitas korban dukun pengganda uang, Mbah Slamet, kembali lagi terungkap. Dua orang yang diperkirakan ibu dan anak asal Magelang.

Keduanya yakni Theresia Dewi (47) dan anaknya, Okta Ali Abrianto (31),  warga Desa Bulurejo, Mertoyudan, Magelang, diduga jadi korban pembunuhan Mbah Slamet.

Ibu dan anak tersebut telah hilang sejak November 2021 dan hingga kini tak diketahui keberadaannya. Pihak keluarga pun yakin jika Theresia dan Okta dibunuh Mbah Slamet.

Kakak kandung Theresia, Yusuf Edi Gunawan (64) menceritakan, Theresia dan Okta pamit kepada keluarga untuk pergi di Salatiga pada pertengahan 2021.

"Mereka di Salatiga sekitar seminggu. Terus salah satu menantunya telepon saya (memberi kabar) kalau ibunya sudah nggak pulang seminggu."

Baca juga: Pasutri Asal Lampung Ternyata 3 Kali Datangi Dukun Pengganda Uang

"Saya minta dia untuk nunggu seminggu lagi," kata Yusuf, kepada wartawan di rumahnya di Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Sabtu (8/4/2023).

Saat pamit ke Salatiga, mereka mengaku ada pekerjaan dan akan melanjutkan perjalanan ke Banjarnegara untuk mengambil uang.

Saat itu, Okta pamit kepada ke salah satu adik tirinya, Claudy.

Namun, sejak itu keluarga tidak bisa lagi menghubungi Theresia maupun Okta. Upaya pencarian sudah dilakukan tapi tidak berhasil.

“Saya cari informasi ke mana-mana kayak hilang ditelan bumi. Sampai Claudy (anak Theresia) di sini (di rumah Yusuf) 6 bulan."

"Theresia dengan bapaknya Claudy itu kan sudah cerai. Terus Lebaran setahun lalu, saya antar ke bapaknya (Jogja),” tuturnya.

Setelah ada kejadian di Banjarnegara, Yusuf meyakini bahwa Theresia dan Okta menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh Mbah Slamet.

Dia pun terus memantau setiap perkembangan kasus tersebut.

"Kami terus memantau jika ada nama Theresia Dewi dan Okta dalam daftar nama korban Mbah Slamet," ucap Yusuf.

“Okta itu sama ibunya, ibunya kemana-mana pasti diantar. Saya curiga, kalau masih hidup, pasti hubungi anaknya."

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved