Berita Lampung

Mahasiswanya Hanyut di Pesisir Barat Lampung, Itera Buka Suara

Itera membenarkan soal mahasiswanya hanyut terseret arus laut di Pantai Pekon Kerbang Dalam, Pesisir Barat, Lampung pada Rabu lalu.

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Kiki Novilia
Dok. Basarnas Lampung
Itera membenarkan soal mahasiswanya hanyut di Pantai Pekon Kerbang Dalam, Pesisir Barat, Lampung. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Institut Teknologi Sumatera (Itera) buka suara soal mahasiswanya hanyut terseret arus laut di Pantai Pekon Kerbang Dalam, Pesisir Barat, Lampung pada Rabu (5/7/2023) lalu.

Rektor Itera Prof I Nyoman Pugeg Aryantha, membenarkan mahasiswa hanyut di Pesisir Barat, Lampung itu berasal dari kampusnya. 

Adapun mahasiswa yang hanyut di Pesisir Barat, Lampung itu awalnya sedang dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Dalam keterangan, Prof I Nyoman Pugeg mengatakan pihaknya bersama stakeholder terkait terus mengupayakan pencarian mahasiswanya itu.

Diketahui, mahasiswa hanyut itu bernama Herry Isai Pangihutan Tobing, mahasiswa dari Program Studi Teknik Geologi Itera angkatan 2019.

Mahasiswa tersebut dinyatakan hanyut sekitar pukul 16.00 WIB.

"Itera terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah setempat, BPBD, SAR, serta aparatur TNI dan Kepolisian untuk mengupayakan pencarian mahasiswa tersebut," kata Prof I Nyoman Pugeg, Kamis (6/7/2023).

Prof I Nyoman Pugeg Aryantha, kemudian mengajak seluruh sivitas akademika ITERA, dan masyarakat, untuk turut mendoakan agar proses pencarian berjalan mudah dan lancar, dan berharap Herry dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat. 

Atas musibah tersebut, Itera melalui Panitia KKN juga telah berkoordinasi dengan pihak keluarga mahasiswa, dan memfasilitasi pihak keluarga menuju lokasi kejadian. 

Pencarian Berlanjut

Pencarian mahasiswa KKN Itera yang terseret ombak di Pantai Kerbang Dalam, Kecamatan Pesisir Utara, Pesisir Barat, Lampung berlanjut.

Kepala Basarnas Lampung Deden Ridwansah mengatakan, pencarian korban tenggelam di Pantai Pesisir Barat itu dilanjutkan kembali pada Kamis (6/7/2023) Pukul 06.30 WIB.

"Tim SAR gabungan ini dibagi menjadi tiga SAR Rescue Unit (SRU)," jelasnya, Kamis (6/7/2023).

Dijelaskannya, SRU I melakukan pencarian dengan area pencarian radius 6 Nautical Mile (Nm) ke arah timur laut menggunakan perahu karet Basarnas.

Lalu, SRU II dengan area pencarian radius 7 Nm ke arah tenggara mengunakan perahu jukung nelayan.

Kemudian, SRU III melaksanakan pencarian secara visual di pinggir pantai sejauh 2,5 km dari lokasi kejadian.

Dikatakannya, pihaknya bersama Tim gabungan akan semaksimal mungkin berusaha agar korban dapat ditemukan.

"Upaya maksimal akan kita lakukan dengan menggunakan Aqua Eye alat deteksi bawah air dan jika memungkinkan akan dilaksanakan penyelamatan." Ujar Deden.

Menurutnya, pihaknya mengetahui adanya peristiwa Mahasiswa terseret ombak ini berdasarkan informasi dari BPBD Pesisir Barat melalui  Pos SAR Tanggamus.

Mendapati informasi laporan tersebut pihaknya langsung mengerahkan 1 tim Rescue Pos SAR Tanggamus dan 1 tim selam dukungan dari Kantor Basarnas Lampung untuk menuju lokasi dan melaksanakan operasi pencarian dan pertolongan.

Tim Rescue Pos SAR Tanggamus tiba di lokasi pada Kamis (6/7) sekitar pukul 01.00 WIB.

Setelah sampai dilokasi pihaknya langsung berkoordinasi dengan unsur SAR Gabungan yang terdiri dari Polair Polda Lampung, Polair Polres Pesisir Barat, Polres Pesisir Barat BPBD Pesisir Barat, aparat desa serta nelayan setempat.

Pencarian sempat dilaksanakan secara visual dari bibir pantai hingga pukul 02.00 WIB dan hasil masih nihil.

"Pencarian sempat diberhentikan sementara dan pagi ini kita lanjutkan kembali," jelasnya.

Sekretaris BPBD Pesisir Barat, Hermansyah mengatakan, kejadian tersebut berawal saat korban bersama rekannya bermain bola di pinggir pantai pada Rabu (5//7/2023) sekira Pukul 16.00 WIB.

Setelah bermain bola itu korban bersama rekannya mandi di Pantai.

Tidak disangka -sangka kemudian datang ombak besar dan menyeret korban bersama rekannya.

Beruntung rekannya yang lain berhasil selamat dengan berenang ke pinggir pantai.

"Sedangkan korban hilang terseret ombak," jelasnya.

Korban sendiri diketahui bernama Herry Isai Pangihutan Tobing Fakultas Teknik Geologi angkatan 2019.

(Tribunlampung.co.id / V Soma Ferrer/Saidal Arif)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved