Berita Lampung

Dewan Pers Tegaskan Medsos Informasi Bukan Produk Pers

PWI Provinsi Lampung menggelar diskusi publik undang Dewan Pers yang tegaskan medsos bukan produk pers dan belum tentu kebenarannya.

Penulis: Bayu Saputra | Editor: Tri Yulianto
Tribunlampung.co.id
Wakil Ketua Dewan Pers M Agung Dharmajaya saat menyampaikan materinya pada diskusi "Medsos Bukan Produk Pers" di Golden Tulip Bandar Lampung dan tegaskan medsos bukan produk pers. 

Tribunlampung.co.id, Bandar Lampung - Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI ) Provinsi Lampung menggelar diskusi publik dengan judul "Media Sosial Bukan Produk Pers".

Panitia menghadirkan tiga pemateri yakni Wakil Ketua Dewan Pers M Agung Dharmajaya, Konsultan Digital dan Medsos Rulli Nasrullah dan Akademisi atau Ahli Masyarakat Digital Lampung M Guntur Purboyo. 

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Lampung Fahrizal Darminto juga menghadiri diskusi tersebut yang digelar di Golden Tulip, Kamis (27/7/2023). 

Wakil Ketua Dewan Pers M Agung Dharmajaya mengatakan, dirinya menegaskan bahwa media sosial (medsos) hanya sebatas informasi. 

"Jadi medsos itu belum tentu kebenarannya," kata Wakil Ketua Dewan Pers M Agung Dharmajaya saat menyampaikan sambutannya di Bandar Lampung, Kamis (27/7/2023). 

Agung mengatakan, dewan pers meminta kepada para awak wartawan untuk menjaga kepercayaan publik. 

"Diharapkan jurnalis untuk memberikan penghormatan kepada masyarakat. Tentunya dengan memberikan berita yang terbaik sehingga tereduksi tentang informasi yang dihadirkan," kata Agung. 

Agung mengatakan, informasi bisa bohong, akan tetapi berita tidak bisa bohong karena sesuai fakta dan kredibel. 

"Karena penyajian sebuah berita wartawan itu harus melihat secara langsung. Hal ini menjadi wujud sebagai kepercayaan publik tentang sebuah berita yang diproduksi," kata Agung. 

Ketua PWI Lampung Wirahadikusumah mengatakan, wartawan harus menjadi pencuci informasi dari media sosial sebelum dijadikan produk berita. 

"Jadi wartawan itu harus melakukan sejumlah metode untuk memastikan informasi yang ada di medsos merupakan sebuah fakta yang terjadi bukan hoaks," kata Wira.

Ia mengatakan, wartawan juga harus memperhatikan etika jurnalistik. 

Wira mengatakan, pihaknya berharap agar informasi yang disajikan tersebut terbukti kebenarannya.

"Harapannya tidak menyesatkan masyarakat yang membacanya karena wartawan itu bertanggungjawab atas pemberitaannya, " kata Wira. 

Sekretaris Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengatakan, pihaknya mengapresiasi dengan diskusi tersebut.

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved