Berita Lampung

Hingga Agustus, Kabupaten Pesawaran Surplus Beras 4.512 Ton

Hingga Agustus 2023, Dinas Ketahanan Pangan Pemkab Pesawaran mencatat surplus beras sebanyak 4.512 ton.

Penulis: Oky Indra Jaya | Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) pemkab Pesawaran, Hendra Sulistianto pada Rabu, (9/8/2023). Hingga Agustus, Kabupaten Pesawaran surplus beras 4.512 ton. 

Tribunlampung.co.id, Pesawaran - Hingga Agustus 2023, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Pemkab Pesawaran mencatat surplus beras sebanyak 4.512 ton.

Hal ini diterangkan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Pemkab Pesawaran, Hendra Sulistianto pada Rabu, (9/8/2023).

Hendra menyebut, pada Agustus, kebutuhan beras pada neraca pangan Kabupaten Pesawaran, Lampung, mencapai 3.353 ton saja.

Sedangkan jumlah pada ketersediaan beras yang ada mencapai 7.865 ton.

Dijelaskannya, pada konsumsi perkapita pada 481.710 jiwa masyarakat Kabupaten Pesawaran per bulan Agustus 2023 mencapai 6,96 kilogram per orang.

Berkaca dengan tingkat konsumsi masyarakat Kabupaten Pesawaran tersebut, menurut Hendra, saat ini stok pangan berupa beras di Kabupaten Pesawaran masih dalam kategori aman.

Bahkan dalam memenuhi kebutuhan yang dikhawatirkan akan jatuh apabila adanya dampak el nino pada dua bulan terakhir.

“Masyarakat juga tak perlu khawatir soal harga, di bulan Agustus harga beras per kilogramnya di angka Rp 10.500,” jelas Hendra.

Selain kebutuhan beras yang masih aman, menurut dia bahan pangan lainnya juga perlu dipaparkan kepada masyarakat.

Seperti bumbu dapur semisal bawang dan cabai.

“Pada Agustus ketersediaan cabai merah ada sebanyak 235 ton dan cabai rawit sebanyak 175 ton,” ucap Hendra kepada Tribun Lampung.

Kemudian pada ketersediaan dan harga bawang merah dan putih.

“Saat ini bawang merah tersedia sebanyak 150 ton dan harga rata-ratanya per kg mencapai Rp 30 ribu,” kata Hendra.

Lalu untuk bawang putih jumlah ketersediaannya ada sebanyak 137 dengan harga per kilogramnya Rp 35 ribu.

Kemudian untuk sumber protein hewani seperti telur ayam dan daging ayam juga masih memilik stok yang terpenuhi.

“Pada telur ayam ketersediaannya mencapi 210 ton, kemudian ayam mencapai 126 ton,” tuturnya.

Dirinya menambahkan, apabila ada kenaikan pada harga kedepannya masih dalam tingkat kewajaran.

Pasar Sepi 

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Pemkab Pesawaran, Hendra Sulistianto mengatakan, ada beberapa kendala saat ini yang terjadi pada pedagang di pasar yang ada di Bumi Andan Jejama.

Dirinya mengaku, saat melakukan sidak pasar di berbagai lokasi di Pesawaran, sebagian pedagang mengeluh kepadanya jika omsetnya menurun akibat pembeli yang sepi.

“Jadi stok aman tetapi pembeli jadi relatif sedikit,” kata dia.

Sehingga dirinya berkesimpulan, saat ini daya beli masyarakat Kabupaten Pesawaran mengalami penurunan.

Tentu dirinya berasumsi, ada berbagai faktor yang menurutnya bisa menjadi penyebabnya.

Seperti, masyarakat yang sudah konsisten memiliki dan memamfaatkan lahan di pekarangan untuk kebutuhan pangan.

“Seperti sayuran dan cabai,” kata dia.

Atau pun munculnya pasar tempel yang ada dibeberapa wilayah.

“Serta pedagang keliling yang memberikan pelayanan kepada masyarakat tanpa harus datang ke pasar,” ungkapnya.

Namun, menurut Hendra, penyebab pastinya masih akan didalami.

Dinas Ketahanan Pangan Pemkab Pesawaran akan berkoordinasi dengan Disperindag, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura dan bidang Perkebunan.

Kemudian dirinya juga akan melakukan sidak harga ke pasar-pasar untuk melakukan follow up atau pemantauan lanjutan.

“Dan ini juga akan menggandeng beberapa pihak terkait serta dari aparat kepolisian Polres Pesawaran,” pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved